Geliat Pelaku UMK Papua di Tengah Turunnya Tegangan Ekonomi Akibat Pandemi
JAYAPURA, TEKAPE.co – Alunan musik dan penampilan seni budaya Papua yang berkolaborasi dengan kesenian nusantara lainnya, menyemarakkan Festival Kopi Papua 2021, di Jayapura, Papua.
Arena festival di tengah penyelenggaraan PON XX Papua itu terasa semarak, meski dengan pengunjung terbatas mengikuti ketentuan Protokol Kesehatan (Prokes).
Gelaran festival di sela-sela pesta olahraga itu, memberikan dampak positif bagi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK).
Geliat UMK di sana tampak menggairahkan. Para pelaku usaha yang didominasi kalangan anak muda itu berjuang membangkitkan ekonomi di tengah keterpurukan akibat pandemi covid-19 ini.
Beberapa pemudi dan pemuda Papua dengan seyum ramah melayani pengunjung di salah satu booth Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan PT PLN (Persero).
Seragam mereka yang khas terlihat rapi. Sesekali mereka menunjukkan kebolehan mengolah produk kopi khas Papua.
Milenial Papua ini adalah bagian dari pelaku UMK dampingan PLN Peduli.
Tak sekadar menjaga keandalan kelistrikan dan mendukung Pembukaan PON XX 2021 yang gemerlap.
PLN pun turut memberi energi bagi perekonomian di tanah Papua, lewat kegiatan kewirausahaan generasi muda Papua.
Avriandi Arch Jazziror Numberi, salah satunya. Ia terlihat gembira bisa turut serta dalam festival ini dan memeriahkan penyelenggaraan PON XX Papua.
Avriandi mengaku, pengalaman dapat tampil di ajang PON XX Papua merupakan kesempatan istimewa.
Berkat dukungan dan program pelatihan dari PLN, pemuda itu dan rekan-rekannya, bisa menampilkan karya Kopi olahan terbaik mereka.
“Untuk program ini, sangat bermanfaat bagi anak-anak muda dan banyak yang membutuhkan. Punya kedai seperti ini sangat susah. Kita terbantu dari Program CSR PLN Peduli, jadi kita bisa buka kedai,” ujar Barista Mamta Caffee itu.
Avriandi bercerita, mulanya ia mendapat bantuan bisa belajar jadi Barista di Depok, Jawa Barat, serta dibawa mengenal situasi di Jakarta.
Setelah pelatihan mereka lalu membuka usaha minuman Kopi Papua dengan 3 rekannya yang lain.
Saat ini mereka baru buka satu unit di penyelenggaraan pesta olahraga tersebut. Rencananya, usai PON XX Papua berakhir, akan dibuka 4 Kedai Kopi yang menurutnya akan dibuka di sekitaran unit bisnis PLN yang ada di Jayapura.
Menurutnya tren penikmat Kopi di Papua terus meningkat dan berkembang sejak 2019 lalu.
Hal ini menurutnya jadi potensi bisnis yang menarik untuk dijajaki dan dikembangkan oleh generasi muda Papua.
Ke depan, Avriandi berharap PLN akan meneruskan pelatihan lainnya.
Agar generasi muda papua dapat terus berkembang menjadi wirausaha dan menggerakkan ekonomi Papua.
“Harapan saya ke depannya, PLN peduli bisa membuat kegiatan baru lagi. Untuk melahirkan roaster atau petani Kopi. Supaya kita bisa terhubung antara barista, roaster dan petani,” ujarnya.
Avriandy hanya satu dari sekitar 40 pegiat UMK berbasis Kopi dalam festival yang diikuti 100 peserta di Jayapura ini.
Secara keseluruhan di seluruh klaster PON XX Papua, ada sekitar 400 UMK Papua yang turut berpartisipasi dalam gelaran acara olahraga ini.
Banyak dari mereka merupakan generasi muda, pegiat UMK yang didampingi secara khusus oleh PLN.
Kegiatan UMK Kopi hanya salah satu. Masih ada beragam bentuk UMK yang menghasilkan beragam produk seperti tas rajut, batik cap, hingga mahkota khas Papua.
Sepanjang 2021, PLN peduli telah memberdayakan 15 UKM di Provinsi Papua dengan nilai Rp720 juta.
Seluruh UMK ini yang akan menjadi tulang punggung dan penggerak perekonomian di Bumi Cenderawasih di masa depan.
PON XX Papua akan berakhir, tapi energi generasi muda yang mengerakkan perekonomian ini akan terus hidup membawa kebangkitan Papua bersama listrik PLN. (hms/abd rauf)
Tinggalkan Balasan