Suardi, Disabilitas Netra di Luwu Sukses Latih Musik dan Komputer Ratusan Anak di Indonesia
LUWU, TEKAPE.co – Keterbatasan fisik tak membatasi Muhammad Suardi, dalam berkarya dan mengabdi.
Suardi, penyandang disabilitas netra, telah mengabdikan diri melatih sesama penyandang disabilitas. Hingga kini, ia telah melatih keterampilan komputer dan musik hingga 300 orang disabilitas.
Ia sejak kecil mengalami buta, akibat insiden yang menyebabkan syaraf mata tak berfungsi. Akibat dari kecelakaan itu, matanya tak berfungsi, tak bisa melihat.
Meski sempat shok dan kecewa, namun itu tak berlangsung lama. Suardi berhasil bangkit. Ia ikhlas menerima takdirnya.
Setelah bangkit, Suardi bertemu jalan takdirnya. Ia memilih kursus alat musik gitar dan piano di Makassar.
Karena cepat menguasai alat musik tersebut, akhirnya mendapat beasiswa dari Yamaha untuk kursus lanjutan di Jakarta.
Karena dinilai berbakat, sponsor pihak Yamaha kembali memberi beasiswa ke tingkat mahir.
Selain pernah kursus alat musik, juga pernah kursus komputer dan android dengan biaya sponsor.
Atas keterampilan dan keahlian yang dimiliki, beberapa waktu pernah membantu menginstal server komputer UNM dalam membuat soal ujian penerimaan siswa baru.
Sebagai guru di SLB Al Imam Luwu, Suardi telah berhasil membagi ilmu musiknya pada siswanya.
“Telah ada band musik yang beranggotakan siswa netra, dan sudah tampil pada beberapa event menghibur warga,” ujar Suardi.
Selain musik yang telah diajarkan bagi siswa tuna rugu di SLB Al Imam, para siswa tuna netra juga telah melek menggunakan android untuk pembelajaran jarak jauh selama berlangsungnya pandemi corona.
Bukan hanya itu, Suardi juga selama ini bermain saham. “Alhamdulillah,.. sahamnya telah untung dan ilmunya juga telah saya ajarkan pada teman netra se Indonesia,” kata Suardi, yang punya akun beberapa media sosial seperti FB dengan nama akun Muhammad Suardi Netra.
Selain mengajar di SLB Al Iman, aktif mendatangi para penyandang disbilitas netra untuk memberi semangat.
Katanya, jika memungkinkan, dia ajar menggunakan android, dan bermedia sosial.
Selain kegiatan itu, Suardi menjadi pelatih bagi ratusan disabilitas netra yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, melalui kelas online.
“Kita juga mampu melakukan zoom meeting,” tambahnya.
Saat ini lembaga yang dipimpinnya, Pelatihan Keterampilan Anugerah Netra, melatih hampir 300 orang, dengan materi keterampilan komputer bicara, smartphone Android, dan musik (gitar, piano) dalam masa tiga bulan. Orang yang tergolong tidak mampu, ia gratiskan. (*)
Laporan: Subuhan, S.Pd., M.Pd.
*Ketua Yayasan SLB Gugus Sehati Palopo, melaporkan dari Luwu
Tinggalkan Balasan