Harga Oksigen Naik dan Tabung Makin Langka
JAKARTA, TEKAPE.co – Masyarakat turut mengeluhkan kelangkaan tabung oksigen yang beredar di pasaran. Kesulitan semakin bertambah dengan harga tabung oksigen yang naik di tengah lonjakan angka penyebaran Covid-19.
Hal itu pun turut dirasakan Indra, salah satu warga Jakarta saat ditemui di salah satu lokasi pengisian ulang oksigen di daerah Manggarai pada Sabtu 3 Juli 2021.
“Jadi yang langka itu tabungnya, susah sekali nyari tabung itu. Kalau tempat pengisian oksigennya sih masih lumayan banyak lah,” katanya.
Dia pun menceritakan akibat kelangkaan ini, baru berhasil mendapatkan tabung oksigen setelah hampir seharian mencari di daerah Pasar Pramuka dan sekitarnya.
“Kemarin saya cari ke mana-mana engga ada, nah ketemu di Pasar Pramuka itupun harganya naik. Biasanya Rp500 jadi Rp2,5 juta. Mau engga mau saya beli,” ujarnya.
Walau terpaksa membeli dengan harga tinggi, Indra masih tetap bersyukur bisa mendapatkan tabung oksigen yang akan dipakai untuk keluarganya di rumah.
Masih di lokasi yang sama, Faisal warga Jakarta yang sedang mengantre mengisi oksigen mengeluhkan banyak tempat pengisian yang tutup karena kehabisan stok.
Menurutnya, dari tempat biasanya mengisi ulang oksigen di daerah Jakarta Timur sudah pada tutup. Sehingga mau tidak mau dia harus mencari ke tempat yang lain, hingga akhirnya dia menemukan di Manggarai.
“Saya tahu di sini setelah viral banyak yang ngisi, yaudah saya ikutan,” katanya.
Alhasil, dia yang sudah mengantre sejak pukul 13.00 WIB siang pun baru mendapatkan oksigennya menjelang sore hari. Menurutnya, dalam satu minggu ke belakang kelangkaan oksigen sangat terasa.
“Udah ngantre dari jam 1 siang, biasanya saya ngisi di seberang Pasar Pramuka tapi tutup,” katanya.
Lanjutnya, oksigen itu nantinya akan digunakan oleh anggota keluarganya yang sakit paru-paru di mana sudah harus wajib menggunakan oksigen. Sehingga, mau tidak mau dia harus mendapatkan oksigen tersebut.
“Oksigen buat keluarga saya, yang sakit akibat ngerokok. Jadi dia harus pakai oksigen, sehari bisa tiga tabung oksigen. Tapi alhamdulillah baru selesai terapi jadi bisa cuman satu tabung sehari. Kondisi kaya gini harus dihemat betul (penggunaan oksigen),” imbuhnya. (*)
Tinggalkan Balasan