Seragamkan Pemahaman Soal Tatanan Adat di Matano, Pancai Pao Undang Pemkab Lutim
PALOPO, TEKAPE.co – Adat Pancai Pao, sebagai patunru/penasehat Kedatuan Luwu yang bertanggungjawab menjaga dan meluruskan tatanan adat yang ada, terus berupaya agar sejarah dan tatanan adat dalam wilayah Kedatuan Luwu tetap terjaga.
Saat ini, Pancai Pao melihat ada banyak terjadi kerancuan sejarah dan tatanan adat, utamanya di wilayah adat Rahampu’u Matano, Kecamatan Nuha, Luwu Timur.
Untuk itu, Adat Pancai Pao akan melakukan pemaparan sejarah dan tatanan adat Kedatuan Luwu, yang sesuai dengan Lontara, Kamis 5 November 2020, siang, di room Warkop D’Linoe, Jl Mungkasa, Kota Palopo.
Pemegang Mandat Adat Pancai Pao, Abidin Arief To Parukka SH, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 3 November 2020, mengatakan, kegiatan itu sebagai upaya agar pemahaman dan persepsi tentang sejarah dan tatanan adat dapat disamakan antara pemangku adat, masyarakat adat, dan pemerintah.
Apalagi, kata dia, saat ini Pemkab Luwu Timur tengah gencar melakukan sosialisasi Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat (PPMHA). Banyak masyarakat adat di wilayah adat Matano yang mengajukan PPMHA.
Menurut Abidin, ini penting disamakan persepsi tentang tatanan adat, sehingga tidak terjadi kerancuan dalam proses verifikasi PPMHA.
“Untuk itu, kami akan mendatangkan salah seorang Tokoh Adat Tana Luwu, yang banyak memegang lontara, Eng Andi Asrul Nyili Opu To Sau. Beliau akan memaparkan Sejarah dan Tatanan Adat di Kedatuan Luwu, utamanya di wilayah adat Matano,” bebernya.
Abidin menjelaskan, saat ini di wilayah adat Matano, cukup banyak yang mengajukan PPMHA. Sementara diketahui banyak kerancuan tatanan adat di sana. Sehingga perlu dijelaskan ke pemerintah, termasuk PT Vale yang ada di wilayah Matano, untuk memberikan pemahaman terkait sejarah dan tatanan yang sebenarnya.
Selain pemeparan sejarah Kedatuan Luwu oleh Eng Andi Asrul Nyili Opu To Sau, juga diundang Andi Tabacina (Kadis LH Kabupaten Luwu Timur) untuk menyosialisasikan PPMHA, dan Amran Syam (Ketua DPRD Luwu Timur) yang akan berbicara Komitmen DPRD Ikut dalam Meluruskan Tatanan Adat.
“Para pembicara ini telah menyatakan siap hadir. Begitu juga pihak manajemen PT Vale sudah siap hadir. Kami juga telah mengundang hadir para kepala sub anak suku yang ada di wilayah adat Matano. Kita harapkan mereka hadir mendengarkan ceritra sejarah dan tatanan adat. Sehingga pemahaman kita sama,” ujarnya.
Abidin juga membeberkan, pihaknya telah menyurat ke Pjs Bupati Luwu Timur agar mengikutkan beberapa kepala perangkat daerah terkait, seperti Kadis Budparmudora Luwu Timur, Kepala Kesbangpol Luwu Timur, dan Camat Nuha.
“Bagi yang tidak mendapatkan undangan resmi, melalui berita ini, kami mengundang untuk hadir, utamanya para sesepuh Tana Luwu, tokoh adat yang memegang lontara. Begitu juga para mahola/kabose 8 sub anak suku, yang punya data pendukung sejarah, agar ada pembanding sejarah yang akan dipaparkan pembicara, sehingga Pemda Lutim merasa terbantu dalam kegiatannya menyukseskan Penyusunan Ranperda PPMHA,” ujarnya. (*)
Tinggalkan Balasan