Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Dipastikan Bukan Karena Banjir, Tengkorak Manusia Ditemukan di Perkebunan Sawit Lutra

BAEBUNTA, TEKAPE.co – Aparat keamanan menemukan kerangka manusia di perkebunan kelapa sawit, milik salah seorang pejabat Pemkab Lutra, di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, Minggu 9 Agustus 2020.

Kerangka manusia tersebut diketahui adalah penggembala sapi bernama Handacik, warga Desa Radda, berusia 63 tahun.

Korban memang sudah lama dilaporkan menghilang, sejak 17 Juli 2020, atau beberapa hari pasca banjir bandang Masamba. Sehingga dipastikan meninggal bukan karena diterjang banjir bandang.

Dandim 1403, Letkol Inf Gunawan SIP, mengatakan, sesuai keterangan saksi, korban sempat terlihat 2 setelah bencana banjir bandang di Luwu Utara.

“Menurut keterangan saksi, Hamka (32) yang merupakan keponakan korban itu, mengatakan, korban sempat datang ke rumahnya untuk meminjam parang untuk digunakan menggembala sapi,” ujarnya.

Sebelumnya, korban juga diketahui sempat tinggal di pengungsian, di tenda keluarganya, hingga akhirnya korban pergi ke perkebunan sawit untuk mencari sapinya yang dilepas.

Sejak saat itu, tepatnya 17 Juli 2020, korban sudah tidak pernah kembali hingga jenazahnya (kerangka) ditemukan, Minggu, 9 Agustus 2020.

Korban ditemukan di jalan setapak perkebunan Kelapa Sawit, milik Rahman (Bawasda Kabupaten Luwu Utara) yang terletak di atas bukit, dengan jarak kurang lebih 1,5 km, dari kampung Pontege, Dusun Radda, Desa Radda, Kecamanatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara.

Jenazah korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Hikmah Masamba, Minggu, sekira pukul 11.23 wita, di Pimpin Dandim 1403, Letkol Inf Gunawan, S IP.

Barang yang ditemukan di lokasi, yakni kerangka tulang, satu lembar sarung warna coklat kotak putih, satu sweater lengan panjang warna biru, satu baju kaos oblong warna abu-abu, satu buah parang, satu Celana kaos pendek warna hitam, satu buah CD warna hitam, satu buah senter kepala warna hitam, satu bingkus rokok potensa serta 1 buah korek gas warna putih.

“Untuk sementara, dugaan kita korban meninggal dunia, karena faktor kelelahan,” ujarnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini, korban meninggal karena bencana banjir bandang Lutra yang telah ditemukan sebanyak 38 orang, dan 9 orang masih dalam pencarian. (rindu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini