Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Sebut Stok di Bulog Habis, Program Sembako di Luwu Baru Tersalurkan ke 8 Kecamatan

LUWU, TEKAPE.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk segera mengeksekusi seluruh program perlindungan sosial kepada masyarakat kelas menengah ke bawah, antara lain, Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja.

Kementrian Sosial (Kemensos) RI, memastikan program perlindungan sosial dan stimulus ekonomi untuk jaring pengaman sosial saat menghadapi Covid-19 di Indonesia segera disalurkan, baik dalam Program Sembako maupun Program Keluarga Harapan atau PKH, sesuai keputusan Presiden Joko Widodo.

Namun untuk Program Sembako di Kabupaten Luwu sampai saat ini baru tersalurkan di 8 Kecamatan, padahal dana bantuan program Sembako untuk 3 bulan sudah masuk ke rekening para KPM.

Untuk diketahui jumlah Kecamatan di Kabupaten Luwu sebanyak 22 Kecamatan, dengan jumlah kurang lebih 21 ribu, Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Delapan Kecamatan itu yang sudah tersalurkan diantaranya, Kecamatan Bajo, Bajo barat, Ponrang, Kamanre, Belopa, Belopa Utara, Ponrang selatan, dan Suli.

Penyaluran Program Sembako di Kabupaten Luwu yang hanya 8 Kecamatan ini, Menurut, Koordinator TKS Luwu, Asmilastari, mengatakan bahwa beras untuk program sembako di Bulog Habis.

“Delapan Kecamatan, habis beras sembako dulu di Bulog, Tetap jalan bantuannya tapi tidak ada beras itu saja kendala, Telur juga agak susah sekarang, Silahkan kofirmasi ke bulog,” ujarnya, saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Sabtu, 04 April 2020.

Lanjut, Asmilastari, mengatakan kalau sebelumnya sudah ia sampaikan ke pihak Bulog untuk di simpankan beras untuk sembako, namun katanya dijual semua oleh Pihak Bulog.

“Saya sudah bilang Bulog untuk simpankan beras untuk sembako tapi di jual semua. Tapi ini sementara kami koordinasikan di provinsi,” katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Minggu, 05 April 2020, terkait hal tersebut, ke Kepala Bulog Palopo, Lisnawati, mengatakan Beras masih banyak untuk Cadangan Beras Pemerintah.

“Untuk Program Sembako kami menjual dengan pola Buy To Sell dengan kualitas Premium, untuk harga kami menghitung dari harga pada saat pengadaannya, beras ada tidak habis,” Jelasnya.

Sementara itu, saat ditanya soal stok Bulog untuk beras jenis medium, Lisnawati, menyampaikan Masih memiliki stok 1.160 Ton.

“Masih ada 1.160 ton dan panen akhir April di wilayah Luwu Raya akan menambah stok Bulog lagi,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi ke Plt Kepala Dinas Sosial, Baharuddin, ia mengatakan bahwa kalau kendalanya beras medium habis di Bulog, pihaknya tidak bisa memberikan solusi karena itu domain Bulog.

“Kalau katanya beras medium habis kita tunggu saja penyediaannya dari Bulog. Karena Beras untuk Bansos itu jenis medium. Program sembako ini untuk Keluarga Miskin dan Pra Sejahtera jadi berasnya medium disesuaikan dengan kehidupan mereka sehari-hari,” tandasnya.

Untuk di ketahui, sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan akan menambah alokasi belanja dan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp405,1 triliun untuk menangani wabah virus corona di dalam negeri.

Dalam hal ini, Jokowi mengalokasikan Rp110 triliun dari dana tersebut untuk memberikan jaminan sosial kepada masyarakat yang terdampak virus corona. Ia merinci, penerima program PKH naik menjadi 10 juta keluarga.

Kemudian, tambahan sembako untuk 4,8 juta KPM, dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM. Penerima eksisting 15,2 juta KPM akan menerima tambahan bantuan sebesar Rp 50.000 per bulan selama 9 bulan. Untuk tambahan 4,8 juta KPM akan menerima Rp 200.000 per bulan selama 9 bulan. (ham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini