Gara-gara Nyamuk, Negara Rugi Rp 2 Triliun
YOGYAKARTA, TEKAPE.co – Berdasarkan rilis data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyetahan Lingkungan Kementerian Kesehatan pada 2016, biaya untuk mengatasi penyakit akibat vektor nyamuk mencapai total Rp 2 triliun.
Dimana Sebesar Rp 986 miliar dari total biaya tersebut untuk mengatasi penularan penyakit demam berdarah dengue terhadap 204.171 penderita.
Dalam rilis Tempo.co, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengungkapkan biaya yang dikeluarkan pemerintah dan warga Indonesia untuk mengatasi kerugian penyakit akibat penularan vektor nyamuk, mayoritas DBD, sangat tinggi.
“DBD yang menyebalkan saja menghabiskan segitu,” kata Nila, dalam Puncak Peringatan Hari Pengendalian Nyamuk (HPN) di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Kamis, 24 Agustus 2017, kemarin.
Nila F. Moeloek menambahkan, biaya itu dikeluarkan pasien sejak jatuh sakit, kemudian biaya perawatan, pembelian obat.
“Kadang lupa tidak menghitung biayanya. Betapa besar kerugian penularan vektor nyamuk,” ujar Nila.
Selain biaya itu, kata, Nila, juga termasuk biaya yang diakibatkan pasien tak lagi bisa bekerja atau orang tua yang terpaksa tak bekerja karena menunggui anaknya yang sakit.
Akibat penularan vektor nyamuk itu setidaknya menimbulkan tiga akibat Pertama, kesakitan atau morbilitas, seperti penyakit malaria akibat penularan nyamuk Anopheles.
Kedua, kematian atau mortalitas, seperti penyakit demam berdarah akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Ketiga, kecacatan atau disabilitas, seperti penyakit kaki gajah atau Filariasis akibat gigitan nyamuk Culex sp. (*)
Tinggalkan Balasan