Terkait Pembentukan Provinsi Luwu Raya, AQM Sebut Ada Yang Dzalim
MASAMBA, TEKAPE.co – Menjelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018, sejumlah kalangan maupun mayoritas masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Luwu Raya merasa kebingungan melihat kedua putra Kahar Muzakkar maju di Pilgub Sulsel 2018 ini.
Kebingungan itu terkait pilihan masyarakat yang akan menentukan siapa yang akan dipilih untuk mewakili Luwu Raya di Sulawesi Selatan untuk memperjuangkan pembentukan Provinsi Luwu Raya, bahkan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah sebagai prasyarat terbentuknya Provinsi Luwu Raya.
Atas kebingungan itu, salah satu putra terbaik Kahar Muzakkar, Aziz Qahar Mudzakkar (AQM) yang juga merupakan pasangan bakal calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid, memberikan stimulus kepada masyarakat untuk berfikir cerdas.
Sehingga tujuan terbentuknya Provinsi Luwu Raya dapat diwujudkan sesuai cita-cita luhur masyarakat yang ada di Luwu Raya.
“Banyak yang merasa kebingungan melihat kedua putra Kahar Muzakkar maju (AQM dan Cakka, red). Nanun kita hanya perlu sedikit kecerdasan untuk melihat, siapa yang selama ini mendzalimi masyarakat Luwu Raya,” ujarnya saat menjadi Narasumber tunggal dalam dialog interaktif dengan Tema ‘Toleransi untuk harmoni kebangsaan’, Rabu 9 Agustus 2017 di warkop teras Adira Fm Masamba.
Karena menurutnya selama ini mulai dari bakal Calon Gubernur di periode silam dari pasangan IAS-Aziz hingga pasangan NH-Aziz tetap teguh memperjuangkan terbentuknya Provinsi Luwu Raya.
Sehingga saat masyarakat diperhadapkan dengan kebingungan yang seperti ini, masyarakat harus arif, bijaksana dan cerdas dalam berfikir.
“Provinsi Luwu Raya adalah cita-cita, namun harus terbentuk luwu tengah, namun kebingungan itu hanya butuh sedikit kecerdasan dalam melihat siapa yang menzalimi,” sambungnya.
“Tidak mungkin NH-Aziz yang menghalangi hal tersebut (terbentuknya Provinsi Luwu Raya), tandas AQM.
Sekedar diketahui, putra Kahar Muzakkar yang ikut maju dalam Pilgub Sulawesi Selatan yakni Andi Kahar Mudzakkar (Cakka) mendampingi Ichsan Yasin Limpo (IYL) dan Aziz Qahar Muzakkar (AQ) mendampingi Nurdin Halid (NH). (umr)