Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Pemerintah Didesak Aktif Gaungkan Provinsi Tana Luwu

Foto bersama usai Diskusi Palopo Urban Forum, di Kedai Kopi Bulawan, Sabtu 23 Februari 2019, malam.

PALOPO, TEKAPE.co – Pelibatan aktif pemerintah 4 kabupaten/kota se Tana Luwu hingga ke tingkat desa dan kelurahan, menjadi salah satu strategi penting dalam menggaungkan perjuangan pembentukan Provinsi Tana Luwu.

Hal ini mengemuka dalam Diskusi Palopo Urban Forum, di Kedai Kopi Bulawan, Sabtu 23 Februari 2019, malam.

Akademisi dari Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Abdul Rahman Nur, mengungkapkan, diperlukan upaya yang terstruktur, sistemik dan masif untuk menjaga ‘endurance’ perjuangan pembentukan Provinsi Tana Luwu.

Rahman Nur, saat menjadi pembicara dalam Palopo Urban Forum, mengatakan, sebuah perjuangan memang penuh tantangan dan melelahkan. Namun, sebagai amanat sejarah, Provinsi Tana Luwu ini harus tetap diupayakan secara bersama-sama.

“Untuk itu, konsolidasi pegerakan harus menjadi agenda penting kedepannya. Perlu menyusun langkah-langkah yang terstruktur, sistematis dan masif,” kata Maman, sapaan akrab Abdul Rahman Nur.

Gerakan parsial tidak boleh lagi terjadi. Abdul Rahman Nur menambahkan bahwa kecerdasan spasial harus dibangun secara masif & terstruktur sehingga gaung Provinsi Tana Luwu ini menjadi besar di seluruh wilayah Tana Luwu.

Sementara itu, Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya, Buhari Kahar Muzakkar, dalam diskusi itu, juga menjelaskan bahwa saat orde baru, pejabat-pejabat pejuang Provinsi Tana Luwu ini banyak ‘diparkir’ karena getol bersuara tentang provinsi. Buhari mencontohkan Bupati Luwu Andi Ahmad di tahun 70-an yang harus jadi ‘tumbal’.

“Namun era sekarang sudah berubah. Sistemnya sudah berubah, tidak seketat dulu. Sehingga tidak ada lagi alasan para elit-elit pemerintahan untuk takut bersuara dan berjuang membentuk provinsi,” kata Buhari Kahar Muzakkar.

Buhari menambahkan bahwa salahsatu faktor yang menyebabkan perjuangan ini jalan di tempat di awal-awal tahun 2000-an dahulu adalah ‘karena kita-kita sendiri’.

Prosesnya tidak didukung dengan administrasi. Ia mengisahkan bahwa deklarasi yang dilakukan sangat ramai, tetapi Rekomendasi dari Luwu Utara kala itu tidak keluar.

Pascapemilu April 2019 Buhari menegaskan akan kembali membangun spirit perjuangan pembentukan provinsi. Ia mengungkapkan bahwa perlu tokoh sentral dan support sumberdaya yang tidak kecil dalam menggerakkan proses-proses panjang ini.

Sementara itu, Koordinator Palopo Urban Forum, Sulfikar Natsir mengatakan bahwa tema diskusi yang diangkat adalah merespon peringatan Hari Jadi Luwu dan Perjuangan Rakyat Luwu yang dirayakan bulan lalu.

Ia mengatakan bahwa isu Provinsi Tana Luwu kembali hangat beberapa waktu ini, dan Palopo menjadi sentrum dialektisnya.

“Alhamdulillah dari diskusi malam ini kita punya 3 rekomendasi penting. Pertama kepada pemerintah, yakni perlu pelibatan secara terstruktur hingga ke tingkat desa/kelurahan,” ujarnya.

Kedua, lanjut dia, kepada KKL Raya, yakni penguatan kembali Komite Pembentukan Provinsi Tana Luwu melalui konsolidasi gerakan kaum muda dan tua secara terstruktur, sistematis dan masif.

“Rekomendasi ketiga, kepada seluruh wija to Luwu, yakni dicari solidarity maker yang mau memimpin perjuangan ini kedepan, serta ‘angel investor’ atau malaikat penolong yang mau menggelontorkan sumberdaya bagi perjuangan Provinsi Tana Luwu,” kunci Sulfikar. (rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini