Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Gubernur Upayakan Bandara Vale Dikomersilkan, Seko Ditarget Bisa Didarati ATR-72

Puncak peringatan HJL-HPRL 2019 di Stadion Lagaligo Palopo. (foto: hms/palopo)

PALOPO, TEKAPE.co – Bandar Udara (Bandara) Vale Sorowako, yang selama ini hanya dikhususkan bagi pejabat PT Vale Indonesia Tbk, akan diupayakan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Nurdin Abdullah (NA), agar bisa dikomersialkan.

Hal itu ditegaskan Prof Nurdin Abdullah, dalam sambutannya, pada puncak peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-751 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-73, Rabu 23 Januari 2019, di Stadion Lagaligo Palopo.

Seperti diketahui, Bandara Vale ini sempat akan dikomersilkan oleh Pemkab Luwu Timur, namun itu tak berjalan mulus. Hingga kini, upaya komersialisasi bandara milik perusahaan tambang nikel itu belum terwujud.

Prof Nurdin menyampaikan komitmennya akan terus membenahi sarana transportasi di wilayah Luwu Raya. Diantaranya pembenahan bandara dan membuka daerah terisolir, seperti Seko dan Rampi di Luwu Utara.

“Bandara Bua harus ditingkatkan terus. Bapak Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, kami transit di Bandara Bua. Bapak Presiden menyampaikan bahwa Bandara Bua harus dikembangkan, baik dari landasan maupun terminal. Sebab ini sudah menjadi hak masyarakat Indonesia timur,” ujarnya.

Nurdin juga menyampaikan, keberadaan Bandara Vale juga harus dimanfaatkan dengan baik. Bandara Vale harus jadi bandara komersil.

Begitu juga dengan Bandara Andi Djemma Masamba, harus terus dikembangkan. Sementara Bandara Seko Kabupaten Luwu Utara, ditarget minimal bisa didarati ATR 72.

 

BACA JUGA:
Gubernur NA Siap Bangun Pabrik Kakao di Luwu Raya

 

Prof Nurdin menyampaikan, jika pihaknya terus berupaya menghubungkan daerah terisolir, seperti Seko dan Rampi di Luwu Utara.

“Seko tahun ini, kita target bisa ditembus roda empat. Saat ini sementara dikerjakan,” bebernya.

Gubernur juga menyinggung potensi pariwisata di Luwu Raya yang belum digarap maksimal. Seperti keberadaan Danau Matano, dan Towuti di Luwu Timur.

Danau Matano yang merupakan danau purba tak dikelola dengan baik untuk kepentingan pariwisata. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini