Soal Pro Kontra Burung, Ini Penjelasan Camat Wara Timur dan Pihak Pengelola
PALOPO, TEKAPE.co – Kontroversi pembangunan sarang burung walet di Datuk Sulaiman, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, hingga kini masih menjadi pro kontra. Saat ini tengah dicarikan solusi.
Sementara itu, Camat Wara Timur, Baso Aznur, yang sempat bersitegang dengan warganya saat aksi penolakan, mengklarifikasi kejadian tersebut.
Baso Aznur mengaku, jika dirinya saat itu hanya menggertak, karena tak terima ditunjuk-tunjuk oleh oknum demonstran di depan orang banyak.
“Saya hanya tak terima ditunjuk-tunjuk di depan orang banyak. Saya juga tidak berpihak ke investor, saya hanya mencarikan solusi dari keduanya,” jelasnya, Jumat sore, 3 Agustus 2018, saat di kompleks rujab Wali Kota Palopo.
Ia mengklaim, jika hanya ada segelintir orang yang tidak setuju dibangun sarang walet di sekitar sana. Sebab disana sejak awal sudah ada sarang burung walet lainnya.
“Mereka yang tidak setuju itu, agak jauh dari lokasi, hanya ada dua rumah,” tandasnya.
Ia mengaku, pihak investor juga sudah berjanji kepadanya, jika akan memberikan jalan untuk warga yang selama ini tak punya akses jalan masuk ke pemukiman padat penduduk itu.
“Di bagian dalam itu, selama ini sulit sekali akses masuk, sebab hanya motor bisa masuk. Pihak investor telah bersedia menyiapkan jalan masuk, sehingga mobil damkar bisa masuk. Sebab selama ini, damkar tidak bisa masuk kalau ada kebakaran. Makanya kami setuju, karena demi warga banyak yang ada di dalam,” jelasnya.
Soal suara bising, Baso Aznur, menjelaskan, jika pihak investor sudah berjanji, suara musik burung walet tak akan mengganggu warga. Sebab menggunakan teknologi terbaru.
Suaranya mengarah ke langit, sehingga tidak menggangu warga. Itu sudah terbukti di delapan titik lainnya yang telah dibangun selama ini di Palopo.
“Untuk sekolah Muhammadiyah yang ada tepat di sampingnya, pihak investor juga telah sepakat dengan pihak sekolah, tidak akan membunyikan saat jam pelajaran,” jelasnya.
BACA JUGA:
Gara-gara Burung, Camat Wara Timur dan Warga Bersitegang
Sementara itu, pihak pengelola gedung sarang burung walet, Cendana, menegaskan jika sampai hari ini belum ada sarang burung walet yang bermasalah di Palopo.
Sementara itu, sarang burung walet yang akan dibangun di Datok Sulaiman itu, persyaratan administrasinya sudah terpenuhi, karena masyarakat 97 % setuju dibangun, khususnya mereka yang tinggal di RT 2 lokasi sarang burung walet.
“Jika kita melodik lokasinya, sebelah selatan, timur, dan utara, pada dasarnya mereka setuju, utamanya mereka yang berada di lokasi bagian timur. Ada sekitar 30 KK yang selama ini tinggal dalam lorong, yang selama ini sempit, dan bila terjadi kebakaran sangat ketakutan, karena mobil pemadam tidak bisa masuk,” katanya.
Setelah adanya pembangunan sarang burung walet ini, jelas dia, maka akan menjadi rahmat tersendiri, karena pihaknya akan memberikan akses jalan setengah meter buat lorong, sehingga nantinya mobil pemadam kebakaran sudah bisa masuk ke dalam lorong.
“Kemudian bagi pihak sekolah setuju, asalkan pihak pembangun sarang walet bisa menjamin suara burung/kebisingan tak mengganggu pada saat proses belajar mengajar berlangsung,” jelasnya.
Sementara soal pencahayaaan bagi bangunan, sudah bisa teratasi. Sebab lorongnya telah diperluas setengah meter oleh pengembang walet, dan akan dipasangkan lampu yang siap dinyalakan setiap dibutuhkan.
“Jadi sebenarnya, yang menolak itu hanyalah sekelompok orang yang tinggal di RT 3 yang berada di seberang jalan raya lokasi sarang burung walet yang akan dibangun di RT 2. Itupun hanya 2 rumah tangga saja.
Ia juga menjelaskan, pembangunan sarang burung walet yang akan dibangun di Datok Sulaiman tersebut, akan menggunakan teknologi terbaru, yang dijamin suaranya tidak bising, karena sound sistemnya akan mengarah ke langit.
“Kemarin tim dari DPRD, gabungan dinas perizinan telah melakukan investigasi dan berlanjut meninjau sarang burung walet yang sudah dibangun oleh investor yang sama, dan nantinya akan dibangun juga di Datok Sulaiman tersebut, terbukti tidak ada kebisingan,” jelasnya.
Pihaknya juga telah membuat pernyataan di atas kertas bermaterai 6000, untuk mengakomodir seluruh keinginan warga, sehingga pembangunannya tetap akan diproses, mengingat salah satu program pemerintah Kota Palopo adalah menjadikan Palopo kota menjadi episentrum investasi investor.
“Perlu kita ketahui bahwa investor sarang burung walet di Datok Sulaiman ini adalah salah satu investor yang sudah banyak menanamkan sahamnya di Kota Palopo, karena sudah kurang lebih 8 sarang burung walet yang telah dibangun dan belum ada yang bermasalah,” jelasnya. (Bolang)
Tinggalkan Balasan