Berawal Benturan Meja Belajar, Hidung Bocah di Luwu Kini Membesar Menutupi Wajah
LUWU, TEKAPE.co – Nasriel, warga Desa Mario Kabupaten Luwu, itu terbaring lemas di rumahnya.
Putra kedua dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda Yunus dan Ibunda Rina Sindau, terus berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya.
Bocah kelahiran 4 Desember 2002 itu menderita kanker di batang hidungnya. Saat ini, hidungnya membesar hingga hampir menutupi seluruh wajahnya.
Sang ayah, Yunus, menceritakan awal mulanya Nasriel bisa menderita kanker. Menurutnya, anaknya itu tumbuh menjadi anak periang dan menggemaskan kedua orang tuanya. Tetapi takdir berkendak lain, setelah tamat di SDN 61 Mario dan melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Mario.
Saat itu, Nasril asyik bermain dengan temannya di kelas, dan terpeleset, lalu wajahnya terbentur meja belajar tepat di hidungnya.
Benturan itu dianggap biasa saja karena tidak ada keluhan dari Nasriel, tetapi lama kelamaan terdapat benjolan dan terlihat semakin membesar.
Hal itu baru disadari beberapa bulan kemudian, saat Nasriel, menginap di rumah neneknya dan kedua orang tuanya membawa Nasriel memeriksakan keadaan anaknya di Puskesmas, lalu dirujuk ke RSUD Palopo dan ditangani beberapa dokter ahli, seperti dokter ahli THT dan ahli mata,dan diketahui ternyata adalah kanker.
Orang tua Nasriel Yunus meskipun sang ayah hanya bekerja sebagai petani penggarap dan kuli pembuatan batu bata, berusaha sekuat tenaga untuk pengobatan putra tercintanya.
Tetapi bukannya sembuh kanker anaknya dibagian hidung dan matanya malah semakin parah dan terus membesar, sehingga membuat Nasriel Yunus akhirnya menghentikan pendidikan di bangku SMP untuk fokus berobat kemoterapi
“Kami sudah beberapa kali membawanya berobat hingga ke RSU Wahidin Sudirohusodo Makassar. Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi, karena kanker yang dideritanya tak kunjung sembuh dan semakin membesar,” ungkap Ibundanya, Rina Sindau.
Kanker yang diderita Nasriel betul-betul merenggut keceriaannya, disamping berhenti bersekolah, ia juga tidak lagi bermain dengan sebayanya, bahkan yang memilukan, penyakitnya itu membuat ia tidak bisa melihat akibat mata sebelah kirinya diangkat.
Selain itu, akibat kanker ini membuat Nasriel untuk bernafas dan memasukkan makanan dimulutnya, dan hanya bisa terbaring lemas diatas ranjangnya.
Sang Ibu yang didampingi istri kepala desa Mario yang juga Ketua TP-PKK Desa Mario, Ny Enceng, mengisahkan, dirinya hanya bisa pasrah menghadapi kenyataan anaknya menderita kanker ganas diwajahnya.
Pasalnya, di samping karena keterbatasan ekonomi, dan keterbatasan kemampuan mengurus putra putri mereka, keluarga Yunus dan Rina Sindau juga sudah tidak tega melihat anaknya merintih kesakitan saat mengikuti proses kemoterapy.
“Ini sudah yang ketiga kalinya pak mengikuti kemoterapi, terakhir pengobatan itu dilakukan September 2017. Saat ini dokter meminta pengobatan serupa, tetapi saya kasian pak anak saya merintih kesakitan. Saat ini kami hanya bisa pasrah dan berdoa semoga ada keajaiban penyakit anak kami dapat disembuhkan,” kata Rina, sambil menyeka air matanya, yang menetes memikirkan buah hati tercintanya itu.
Sejumlah pihak nampaknya mulai bersimpati atas apa yang diderita Nasriel Yunus. Dan berharap bisa membantu Nasriel dan keluarga demi menyembuhkan kanker diwajahnya, seperti yang tersebar di jejaring media sosial Facebook.
“Alhamdulillah pak sudah ada warga yang peduli, bahkan bapak Kapolsek juga menelpon kami. Terima kasih semuanya pak atas kepedulian terhadap anak saya. Semoga saja anak saya bisa sembuh kedepan, dan kami kembalikan semua ini kepada yang maha kuasa,” tandas Rina.
Kepala Desa Mario, Tasbih, mengatakan, kedua orang tua Nasriel Yunus sudah berupaya sekuat tenaga memberikan pengobatan hingga ke Makassar, termasuk pengobatan alternatif lainnya. Akan tetapi hingga saat ini upaya tersebut belum berhasil, bahkan penyakit anaknya tersebut tak kunjung sembuh.
“Kami juga ikut mendoakan semoga Nasriel bisa sembuh dan kedua orang tuanya tetap tegar menghadapi penyakit yang diderita putra tersayangnya tersebut,” tandas Tasbih. (ham)
Tinggalkan Balasan