Sungai Walu-walu Terkendali, 70 Hektar Kebun Kakao Produktif Bebas Banjir
LUWU UTARA, TEKAPE.co — Pasca pengerukan sungai yang dilakukan Dinas PUPR Luwu Utara di sepanjang Sungai Walu-walu telah menyelamatkan sekitar 70 hektar kakao dan meningkatkan produktifitas kakao.
Kebun kakao di sepanjang Sungai Walu-walu tumbuh subur dan berbuah lebat. Bahkan, tanaman kakao umur 18 bulan sudah berbuah.
Demikian disampaikan anggota Kelompok Kerja Petani Kakao Desa Kalotok dan Desa Pompaniki Rahmat Ansari, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat 23 Februari 2018.
Rahmat Ansari juga mengajak petani untuk kembali kekebun setelah lahan kakao mereka kering pasca pengerukan sungai.
Disamping memotivasi petani untuk memelihara kakao, juga mengajak petani bersama-sama memelihara bantaran Sungai Walu-walu dan melanjutkan pembangunan jalan tani di bantaran Sungai Walu-walu.
Kasubag BPBD Luwu Utara, Rahmat Ansari menambahkan, untuk meningkatkan wawasan petani, dia juga membawa petani studibanding ke kebun kakao PT Mars yang ada di Tarengge Luwu Timur.
“Kita sudah dua kali bersama petani ke Tarengge dengan biaya swadaya untuk melihat perkembangan kakao PT Mars,” jelas Rahmat Ansari.
Terpisah anggota kelompok Tani Cacao Walu-walu, Sudin, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemda Luwu Utara dalam hal ini dinas PUPR yang telah mengeruk sungai sehingga kebun mereka tidak lagi terendam air saat turun hujan.
“Kami juga berharap agar bimbingan terhadap petani terus berjalan utamanya pendampingan dari penyuluh,” harap Sudin. (jsm)
Tinggalkan Balasan