Target K13 Diterapkan 100 Persen di 2018, Amran Apresiasi Kemendikbud
JAKARTA, TEKAPE.co — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menargetkan, tahun pelajaran 2018/2019 ini, seluruh sekolah di Indonesia akan menerapkan Kurikulum 2013 (K13).
Ada 215,752 sekolah atau 100 persen sekolah se Indonesia ditargetkan akan menerapkan Kurikulum 2013.
Atas proyeksi Kemendikbud tersebut, Anggota Komisi X (bidang pendidikan) DPR RI Amran, memberikan apresiasi. Sebab dengan penerapan 100 persen K13, akan mengakhiri dualisme kurikulum di sekolah.
“Saya mengapresiasi target yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pak Muhadjir Effendy mengenai target penuntasan dualisme kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013. Dengan target itu, berarti mulai tahun ajaran 2018/2019 yang berlaku hanya Kurikulum 2013,” jelas Amran, di Jakarta, Kamis 18 Januari 2018.
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN itu mengatakan bahwa selama ini dualisme kurikulum menjadi problem di lapangan, khususnya di daerah-daerah.
“Memang pihak Kemendikbud beranggapan, dualisme kurikulum yang saat ini terjadi dalam sistem pendidikan nasional tidak menjadi masalah dalam penerapannya di sekolah. Tapi, yang kita hadapi ketika melakukan kunjungan ke lapangan atau ke daerah-daerah keluhan itu selalu muncul, baik itu masalah lambatnya ketersediaan buku ataupun kesiapan guru untuk melaksanakan kurikulum baru,” tandasnya.
Target untuk menjadikan kurikulum tunggal, menurut Anggota Dewan dari Dapil Sulawesi Selatan III ini dianggap cukup optimistik, sebab tahun pelajaran 2017/2018 baru ditargetkan 60% atau 129,451 sekolah, sementara tahun pelajaran 2018/2019 sudah akan dituntaskan 100% atau 215,752 sekolah.
“Ini target yang cukup optimistik dan berani, karena itu perlu kita dukung agar semuanya bisa tuntas. Dalam Raker Selasa lalu, Mendikbud menyampaikan bahwa tahun pelajaran 2018/2019 pelaksanaan Kurikulum 2013 sudah akan dituntaskan 100%. Dipaparkan oleh Mendikbud bahwa tahun pelajaran 2015/2016 pelaksanaan Kurikulum 2013 baru 25% atau 56.198 sekolah, tahun pelajaran 2016/2017 sebesar 35% atau 75.393 sekolah, tahun pelajaran 2017/2018 sebesar 60% atau 129,451 sekolah, sementara tahun pelajaran 2018/2019 sudah akan dituntaskan 100% atau 215,752 sekolah,” jelasnya.
Selanjutnya Amran menguraikan bahwa tambahan 40% pada tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 78,891 sekolah, terdiri SD sebanyak 55,884 sekolah, SMP sebanyak 14,856 sekolah, SMA sebanyak 4,343 sekolah, dan SMK sebanyak 3,808 sekolah.
“Karena itu, jika sudah tuntas semua, kita bisa melakukan penilaian terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh seluruh sekolah di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan