Sepanjang 2025, Kebakaran Dominasi 1.541 Kejadian Bencana di Jakarta
JAKARTA, TEKAPE.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.541 kejadian bencana terjadi di Ibu Kota sepanjang 1 Januari hingga 30 November 2025.
Catatan tersebut menunjukkan tingginya kerentanan Jakarta terhadap berbagai jenis bencana, terutama kebakaran dan bencana hidrometeorologi.
Data itu dihimpun oleh Tim Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta dan menjadi bagian dari rekapitulasi resmi kejadian bencana sepanjang 2025.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Yohan, menyebutkan bahwa data tersebut menjadi rujukan penting dalam memperkuat kesiapsiagaan dan strategi penanganan bencana di wilayah DKI.
“Seluruh data ini merupakan hasil pemantauan dan penghimpunan informasi kebencanaan yang dilakukan BPBD DKI Jakarta sejak Januari hingga November 2025,” kata Yohan, Minggu (21/12/2025).
Berdasarkan rekapitulasi tersebut, kebakaran mendominasi dengan total 750 kejadian, menjadikannya bencana paling sering terjadi di Jakarta sepanjang tahun ini.
Selain itu, BPBD juga mencatat 314 kejadian pohon tumbang, 227 peristiwa jalan tergenang, dan 115 kejadian banjir yang tersebar di berbagai wilayah kota.
Adapun jenis bencana lainnya meliputi 107 peristiwa kebencanaan lain, 17 kejadian tanah longsor, serta 11 kejadian angin kencang.
Menurut Yohan, komposisi data ini mencerminkan dinamika risiko kebencanaan Jakarta yang terus berubah dan membutuhkan antisipasi berkelanjutan.
“Ini menunjukkan bahwa risiko bencana, khususnya yang berkaitan dengan faktor cuaca dan hidrometeorologi, masih menjadi tantangan serius bagi Jakarta,” ujarnya.
Menghadapi akhir tahun, BPBD DKI Jakarta memperkuat langkah-langkah mitigasi dan respons cepat di lapangan.
Yohan mengatakan, peningkatan kesiapsiagaan dilakukan melalui penguatan sistem peringatan dini, pemantauan cuaca, serta kesiapan personel dan peralatan.
“Kami meningkatkan pemantauan cuaca dan pasang laut berdasarkan informasi BMKG, menyiagakan personel dan sarana prasarana, serta memastikan komunikasi lintas instansi berjalan selama 24 jam,” kata dia.
BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga 26 Desember 2025.
Warga diminta tidak panik, namun sigap menghadapi kemungkinan kondisi darurat.
“Warga diharapkan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan arahan pemerintah daerah. Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi Jakarta Siaga 112 atau gunakan aplikasi JAKI agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” ujar Yohan.(*)



Tinggalkan Balasan