Tekape.co

Jendela Informasi Kita

RSUD Malili Kelas B Siap Dibangun, DED Gedung Usung Konsep Energi Hijau dan Tahan Gempa

Seminar Detail Engineering Design (DED) yang digelar di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Kantor Bupati Luwu Timur, Malili, Kamis (11/12/2025). (hms)

MALILI, TEKAPE.co – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kembali menegaskan keseriusannya dalam membangun RSUD Malili Kelas B, sebuah fasilitas kesehatan modern yang dirancang ramah lingkungan dan mengedepankan kenyamanan pasien.

Hal ini mengemuka dalam seminar Detail Engineering Design (DED) yang digelar di Ruang Rapat Sekda, Kantor Bupati Luwu Timur, Kamis (11/12/2025).

Seminar tersebut menghadirkan empat tenaga ahli dari konsultan perencana, yakni Ir. Achmad Anshar sebagai Ahli Teknik Bangunan Rumah Sakit, Muh Irfan sebagai Tim Struktur, Ir. Aripin YS sebagai Ahli BIM, dan Ahmad Taslim sebagai Ahli MEP.

Salah satu perhatian utama dalam pembahasan DED adalah penerapan konsep energi hijau (green energy) pada kawasan rumah sakit, khususnya pada gedung instalasi rawat inap KRIS (Kelas Rawat Inap Standar).

Gedung ini dirancang dengan kapasitas 144 tempat tidur dan mengedepankan pemanfaatan cahaya alami serta efisiensi energi.

Setiap kamar akan dilengkapi jendela berukuran ideal yang memungkinkan sirkulasi udara alami minimal setiap enam jam, guna menciptakan kualitas udara yang lebih sehat dan mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan.

Ahli Teknik Rumah Sakit, Ir. Achmad Anshar, mengatakan bahwa pendekatan ramah lingkungan ini merupakan standar baru yang mulai banyak diterapkan pada pembangunan fasilitas kesehatan modern.

“Konsep energi hijau bukan hanya soal efisiensi listrik, tetapi juga bagaimana desain bangunan dapat mendukung kesehatan dan kenyamanan pasien,” ujarnya.

Desain Kawasan Terpadu, Tahan Gempa, dan Berorientasi Horizontal

Dalam paparan DED, konsultan menyampaikan bahwa pembangunan RSUD Malili tidak hanya fokus pada satu gedung, tetapi pada 27 gedung dalam satu kawasan terpadu.

Seluruh bangunan dirancang tahan gempa, dengan pendekatan arsitektur berorientasi horizontal guna meminimalkan risiko saat terjadi bencana.

Model ruang poliklinik yang mengusung konsep bentuk piano juga menjadi perhatian dalam sesi diskusi. Desain ini diklaim dapat memberikan efek psikologis yang menenangkan, sehingga pasien tidak merasakan tekanan saat berkunjung.

Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan, Aswan Aziz, yang membuka seminar didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Helmy Kahar, menegaskan bahwa masukan dari seluruh peserta sangat penting untuk mematangkan rencana pembangunan RSUD Malili.

“Kami ingin memastikan bahwa desain rumah sakit ini bukan hanya megah, tetapi juga fungsional, efisien, dan memenuhi standar kenyamanan serta keselamatan pasien,” kata Aswan.

Seminar ini juga mengulas landasan hukum, kondisi eksisting, rancangan desain, teknologi BIM, hingga rencana anggaran biaya.

Pembahasan konsep energi hijau menjadi sorotan karena dianggap sebagai langkah maju menuju pembangunan rumah sakit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan rancangan yang semakin matang, RSUD Malili Kelas B diharapkan menjadi rumah sakit rujukan utama di Luwu Timur yang tidak hanya modern, tetapi juga menerapkan prinsip pembangunan hijau yang mendukung kesehatan masyarakat dan lingkungan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini