Mimpi Sepak Bola Berujung Siksaan: Kisah Rizki Nur Fadhilah di Kamboja
BANDUNG, TEKAPE.co – Mimpi seorang remaja 18 tahun untuk menjadi pesepakbola profesional berubah menjadi mimpi buruk yang menyayat.
Rizki Nur Fadhilah, kiper jebolan Diklat Persib Bandung, menjadi korban dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) setelah dijanjikan kontrak bermain di klub profesional Medan.
Remaja asal Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung itu justru dibawa ke Kamboja.
Di sana, ia dipaksa bekerja siang-malam, mendapat penyiksaan fisik, dan dijadikan bagian dari jaringan penipuan online dengan modus platform percintaan.
“Dia dipukul sampai 500 kali, disuruh mengangkat galon dari lantai satu ke lantai sepuluh. Jam kerjanya dari pukul 08.00 sampai tengah malam, bahkan sering belum selesai,” kata Dedi Solehudin, ayah Fadhil, Selasa (18/11/2025).
Semua bermula dari tawaran yang tampak sah di media sosial.
Seseorang mengaku sebagai manajer PSMS Medan dan menawarkan seleksi di Jakarta, kemudian ke Medan.
Fadhil yang pernah berlatih di SSB lokal Kabupaten Bandung dan Diklat Persib, mudah tergiur.
Tanpa sepengetahuan klub asalnya, ia berangkat ke Jakarta, lalu bukannya ke Medan, justru dibawa ke Kamboja melalui Malaysia.
Di negeri asing itu, Fadhil dipaksa menjadi “scammer” yang menipu orang-orang kaya melalui platform percintaan.
Target yang tidak tercapai berujung pada kekerasan fisik. Bahkan komunikasi dengan keluarga pun harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sering di kamar mandi.
“Neneknya cerita, cucunya bilang dia menipu orang-orang Cina lewat komputer, padahal dia tidak bisa komputer. Semua dilakukan sembunyi-sembunyi,” ujar Dedi.
Keluarga Fadhil terus mencari jalan untuk menyelamatkan anaknya. Dari laporan ke polisi, dinas terkait, hingga Gedung Sate, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang konkret.
“Pemerintah jangan diam saja. Saya sudah ke berbagai tempat, tapi tidak ada jawaban. Anak saya sedang terancam, tolong selamatkan dia,” ungkap Dedi dengan suara bergetar.
Kasus Fadhil menjadi pengingat pahit bahwa mimpi remaja berakhir tragis ketika kepercayaan dimanfaatkan oleh pelaku TPPO.
Dari lapangan sepak bola ke ruang gelap penipuan internasional, perjalanan Fadhil adalah kisah nyata yang menyayat nurani.(*)



Tinggalkan Balasan