Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Hujan Deras Perparah Amblasnya Bahu Jalan di Rindinggallo, Warga Harap Pemerintah Segera Bertindak

Kondisi jalan amblas di Lembang Buntu Batu, Kecamatan Rindinggallo, Kabupaten Toraja Utara, Jumat 6 November 2025. (erlin/tekape.co)

RANTEPAO, TEKAPE.co — Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Toraja Utara dalam beberapa hari terakhir memperparah kondisi amblasnya bahu jalan di Lembang Buntu Batu, Kecamatan Rindinggallo.

Jalan rabat beton yang menghubungkan sejumlah pemukiman warga ini mengalami kerusakan cukup parah dengan panjang sekitar 11 meter, lebar 2 meter, dan kedalaman mencapai 15 meter di bawah bahu jalan.

Kerusakan tersebut dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan struktur tanah menjadi labil hingga bagian bawah jalan terkikis. Akibatnya, akses kendaraan roda empat kini terganggu, dan warga hanya bisa melintas menggunakan sepeda motor.

Markus, salah seorang warga Buntu Batu, berharap agar Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera turun tangan.

“Sudah hampir sebulan sejak 23 Oktober jalan ini longsor. Kami khawatir kalau dibiarkan terus, longsor bisa semakin meluas. Kalau ada acara keagamaan atau kegiatan warga, hanya motor yang bisa lewat. Mobil tidak bisa melintas,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Kepala Lembang Buntu Batu, Marthen Bonga, mengakui bahwa pihaknya bersama masyarakat telah berupaya semampunya, namun keterbatasan dana desa membuat mereka tidak bisa melakukan perbaikan besar.

“Dana Desa kami terbatas, jadi kami berharap ada perhatian dari BPBD atau pemerintah kabupaten. Jalan ini sangat vital bagi aktivitas warga,” kata Marthen.

Sementara itu, Kepala BPBD Toraja Utara, Paulus Batti’, SE, MH, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dan asesmen di lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Kami akan turun melakukan asesmen terlebih dahulu. Secara umum, kondisi wilayah Toraja Utara memang memiliki risiko tinggi terhadap tanah longsor dan erosi karena struktur tanah yang labil serta curah hujan yang tidak menentu,” jelas Paulus.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama di daerah dengan kontur tanah curam dan rawan longsor.

“Longsor bisa terjadi kapan saja. Masyarakat harus tetap waspada, apalagi saat curah hujan tinggi seperti sekarang,” pungkasnya. (erlin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini