Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Jois Andi Baso Soroti Carut-Marut Tambang Pongkeru: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Ilustrasi tambang. (ai)

LUWU TIMUR, TEKAPE.co Suara kritis kembali datang dari Jois Andi Baso, sosok yang dikenal sebagai sepupu mantan Bupati Luwu Timur Budiman Hakim Andi Baso.

Kini, Jois berdiri di barisan Jaringan Komunikasi Lingkar Tambang Luwu Timur, sebuah aliansi yang gencar menyoroti problem tambang di daerah itu.

Melalui berbagai platform media, Jois menilai PT Aneka Tambang (Antam) seperti kehilangan taring di bawah tekanan kekuasaan.

Dampaknya, perusahaan hasil kerja sama (joint venture) bernama PT Pongkeru Mineral Utama (POMU) kini dinilai ‘berantakan’.

“Antam tak lagi berdaya menghadapi tekanan politik. Pengusaha lokal terpinggirkan, tenaga kerja daerah diabaikan,” ujarnya, dikutip dari kolomdata.id, Kamis (23/10/2025).

Pergantian Direksi dan Jejak Budiman

Beberapa pekan sebelumnya, tepatnya 14 Oktober 2025, jajaran direksi PT POMU mengalami perubahan besar. Saldy Mansur yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama digantikan oleh Akhsan Rahman, sedangkan Iwan Usman digeser oleh Ittong Sulle dari kursi Direktur SDM dan CSR.

Menariknya, baik Saldy maupun Iwan dikenal sebagai orang dekat rezim pemerintahan Budiman Hakim Andi Baso – Mochammad Akbar Andi Laluasa (2021–2024).

Keduanya juga sempat menjabat di BUMD PT Luwu Timur Gemilang (LTG), Saldy sebagai Komisaris, Iwan sebagai Direktur.

Masalah Modal dan Dugaan Selisih Rp1,65 Miliar

PT POMU merupakan perusahaan joint venture (JVCo) antara tiga entitas besar:

  • PT Antam Persero (55%)
  • PT Luwu Timur Gemilang, milik Pemkab Luwu Timur (27%)
  • PT Sulawesi Citra Indonesia, milik Pemprov Sulsel (18%)

Pada 2024 lalu, PT LTG menyetor modal ke PT POMU senilai Rp8,35 miliar. Dana itu diperoleh dari pinjaman PT Aneka Mineral Nasional sebesar Rp10 miliar.

Namun, dari selisih pinjaman sebesar Rp1,65 miliar, muncul pertanyaan besar: digunakan untuk apa?

Isu itu kini tengah diselidiki Inspektorat Kabupaten Luwu Timur, lantaran diduga menimbulkan potensi kerugian keuangan daerah.

Tambang Pongkeru dan Bayang-Bayang Kepentingan

Tambang Blok Pongkeru yang dikelola PT POMU terletak di Desa Pongkeru, Kecamatan Malili, dan disebut-sebut sebagai salah satu blok strategis nikel di Luwu Timur.

Namun di balik potensi besar itu, bayangan kepentingan politik dan bisnis seolah tak pernah benar-benar pergi.

Kini publik pun bertanya:
Apakah ini warisan tata kelola yang buruk, atau bentuk pembiaran dari perusahaan besar seperti PT Antam?
Dan seperti yang disindir Jois, “Kalau semua diam, maka kita akan terus jadi penonton di tambang sendiri.” (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini