Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Pemkab Lutra Siapkan 6.000 Hektare Lahan Jagung di 11 Kecamatan, DPRD: Langkah Visioner untuk Swasembada Pangan

Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin, S.Pd.I, (kanan) bersama Kapolres Luwu Utara saat menghadiri penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025, di Desa Tarra Tallu, Kecamatan Mappedeceng, Rabu (8/10/2025). (ist)

MASAMBA, TEKAPE.co — Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menyiapkan sedikitnya 6.000 hektare lahan pertanian di 11 kecamatan untuk mendukung program penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025, sebagai bagian dari strategi menuju Swasembada Pangan Nasional 2025.

Kegiatan yang dipusatkan di Desa Tarra Tallu, Kecamatan Mappedeceng, Rabu (8/10/2025), dihadiri oleh Bupati Luwu Utara, Forkopimda, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Turut hadir pula Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin, S.Pd.I, yang memberikan apresiasi tinggi atas langkah pemerintah daerah memperkuat sektor pertanian secara berkelanjutan.

“Penyediaan 6.000 hektare lahan di 11 kecamatan ini bukan kebijakan biasa. Ini langkah visioner yang menunjukkan keseriusan pemerintah membangun fondasi kemandirian pangan di Luwu Utara,” ujar Karemuddin.

Menurutnya, program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi jagung, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani lokal.

Ia menilai, jika dijalankan secara konsisten dan didukung semua pihak, Luwu Utara berpotensi menjadi salah satu daerah penyangga pangan utama di Sulawesi Selatan.

“Jagung adalah komoditas strategis yang bisa menggerakkan ekonomi desa. Ketika lahan dan bibit sudah disiapkan, tugas kita berikutnya adalah memastikan ketersediaan pupuk, akses pasar, dan jaminan harga,” lanjutnya.

Politisi PAN asal Mappedeceng itu juga menegaskan, DPRD akan terus memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan pro-pertanian, termasuk pada aspek pembiayaan, irigasi, dan pemberdayaan kelompok tani.

“Kemandirian pangan tidak cukup dengan produksi tinggi, tapi juga harus menjamin petani hidup layak. Kami akan kawal agar semua kebijakan benar-benar berpihak kepada mereka,” tegasnya.

Sementara itu, program penanaman jagung serentak ini disebut sebagai momentum penting memperkuat kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, lembaga teknis, dan masyarakat petani.

Dengan dukungan lintas sektor tersebut, Pemkab Luwu Utara menargetkan hasil produksi jagung meningkat signifikan pada tahun 2026.

Karemuddin pun berharap gerakan ini tidak berhenti pada seremoni tanam perdana, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani Luwu Utara.

“Kita ingin program ini menjadi budaya baru di sektor pertanian. Petani harus naik kelas, dan Luwu Utara harus menjadi contoh daerah yang berdaulat pangan,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini