Tekape.co

Jendela Informasi Kita

PKM UNCP Kembangkan Produksi dan Digitalisasi Pemasaran Olahan Umbi Gadung di Desa Bonelemo

Tim PKM Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) menyerahkan aset produksi kepada mitra dan memulai budidaya umbi gadung bersama masyarakat Desa Baloa, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Jumat 1 Agustus 2025. (Dok: UNCP)

LUWU, TEKAPE.co – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) melaksanakan kegiatan Peningkatan Kualitas Produksi dan Digitalisasi Pemasaran Produk Olahan Umbi Gadung bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Teratai di Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu., Jumat 1 Agustus 2025.

Program ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2025.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi program pada 19 Juni 2025 di Dusun Baloa. Sosialisasi dihadiri Ketua PKK Desa Bonelemo, anggota KWT Teratai sebanyak 20 orang, serta masyarakat setempat.

Ketua Tim PKM, Sukarti, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa program ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi peningkatan ekonomi kreatif desa.

Umbi gadung, atau dikenal masyarakat Bonelemo sebagai sikapa’, merupakan makanan tradisional yang memerlukan pengolahan khusus untuk menghilangkan kandungan sianida sebelum dikonsumsi.

Pelatihan Pengolahan dan Uji Kelayakan Konsumsi

Selama tiga bulan, dari Juni hingga Agustus 2025, tim PKM menggelar berbagai pelatihan, di antaranya pengolahan umbi gadung menjadi tepung layak konsumsi dengan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan penggunaan mesin penepung modifikasi.

Uji kelayakan dilakukan dengan rapid test sianida, dipandu oleh Nurmalasari Ismail, S.Si., M.Si., ahli biokimia. Hasilnya, tepung gadung dinyatakan aman dikonsumsi.

Tepung ini kemudian diolah menjadi aneka camilan seperti keripik, kerupuk, brownies, dan mi. Pelatihan pembuatan produk ini dibimbing oleh Nurasia, S.Pd., M.Pd., pakar kimia bahan pangan dan kewirausahaan.

Penguatan Branding dan Kemasan

Tim PKM juga membekali mitra dengan pelatihan pembuatan logo, desain kemasan, dan pelabelan produk. Melalui diskusi, disepakati merek “Teratai Baloa” sebagai identitas produk, diambil dari nama KWT dan lokasi desa.

Desain kemasan dibuat oleh mahasiswa UNCP, Awir (Prodi Kimia) dan Aura Negarawan (Pendidikan Matematika), dengan materi pelatihan diberikan oleh Ilmiati Illing, S.Si., M.Pd.. Proses pelabelan dan pengemasan dipandu langsung oleh Ketua Tim PKM.

Ketua KWT Teratai, Hasna, menyampaikan apresiasi.

“Saya sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah melalui program pengabdian Tim PKM UNCP. Pelatihan ini sangat membantu kami dalam mengolah dan memasarkan produk umbi gadung,” ujar Hasna.

Digitalisasi Pemasaran Produk

Untuk memperluas pasar, tim PKM menggelar pelatihan fotografi produk, pembuatan video promosi, serta digitalisasi pemasaran melalui e-commerce dan optimasi mesin pencari (Search Engine Optimization/SEO). Materi disampaikan oleh Karmila, S.Pd., M.Pd. (dosen Technopreneur) dan Nurasia, S.Pd., M.Pd. (dosen Science Entrepreneurship).

Dukungan Pemerintah Desa

Ketua PKK Desa Bonelemo, Hardianti Tira, SH, menilai program ini bermanfaat tidak hanya untuk pemanfaatan pangan lokal tinggi kalsium, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi kreatif desa.

Sebagai tindak lanjut, tim PKM menyerahkan aset produksi kepada mitra dan memulai budidaya umbi gadung bersama masyarakat Desa Baloa.

Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan bahan baku jika stok alami mulai menurun.

Digitalisasi Pemasaran Produk

Untuk memperluas pasar, tim PKM menggelar pelatihan fotografi produk, pembuatan video promosi, serta digitalisasi pemasaran melalui e-commerce dan optimasi mesin pencari (Search Engine Optimization/SEO).

Materi disampaikan oleh Karmila, S.Pd., M.Pd. (dosen Technopreneur) dan Nurasia, S.Pd., M.Pd. (dosen Science Entrepreneurship).

Dukungan Pemerintah Desa

Ketua PKK Desa Bonelemo, Hardianti Tira, SH, menilai program ini bermanfaat tidak hanya untuk pemanfaatan pangan lokal tinggi kalsium, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi kreatif desa.

Sebagai tindak lanjut, tim PKM menyerahkan aset produksi kepada mitra dan memulai budidaya umbi gadung bersama masyarakat Desa Baloa.

Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan bahan baku jika stok alami mulai menurun.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini