Petani Rumput Laut Lampenai Kini Tak Lagi Luka-Luka Berkat Inovasi Otomatisasi Tarik Lepas
LUWU TIMUR, TEKAPE.co – Masyarakat pesisir Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, selama ini mengandalkan cara manual dalam menarik dan melepas rumput laut dari tali pengikat.
Proses yang menyita tenaga dan waktu itu kerap membuat tangan dan kaki mereka terluka akibat goresan tiram yang menempel pada tali maupun pelampung rumput laut.
Melihat kondisi tersebut, tim pengabdian dari Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) merespons dengan merancang sistem kontrol otomatis untuk proses tarik dan lepas rumput laut.
Teknologi ini bertujuan meningkatkan efisiensi kerja serta meminimalkan risiko cedera para petani rumput laut.
Kegiatan ini dikemas dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui pelatihan dan pendampingan langsung terhadap para petani.
Tim pelaksana yang terdiri atas Abdul Rais, S.Si., M.Ling., Baso Ali, S.Pd., M.Pd., dan Rusmala, S.Kom., M.Kom., memandu proses perakitan, penggunaan, hingga perawatan alat.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan teknologi otomasi kepada petani, sehingga proses tarik dan lepas rumput laut tidak lagi bergantung sepenuhnya pada tenaga manual,” ujar Abdul Rais, Jumat 1 Agustus 2025.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan Kelompok Tani Matua Ri Tasi dan dihadiri Penyuluh Perikanan dan Kelautan Luwu Timur, Ibrahim Nyiwi.
Dalam sambutannya, Ibrahim menilai program PKM ini sebagai langkah maju dalam mendorong transformasi teknologi di sektor kelautan.
“Alat ini bukan hanya memberi kemudahan, tetapi juga edukasi. Petani kita jadi makin melek teknologi,” ujarnya.
Selama pelatihan berlangsung, antusiasme kelompok tani cukup tinggi.
Mereka terlibat aktif mulai dari tahap perakitan hingga pengoperasian alat. Ketua kelompok, Misi PM, mengaku alat tersebut sangat membantu meringankan beban petani.
“Selama ini semuanya dilakukan secara manual. Sekarang, berkat alat ini, pekerjaan jadi lebih cepat dan risiko luka pun berkurang,” kata Misi.
Ia juga mengapresiasi tingkat akurasi alat dalam memisahkan rumput laut dari tali, yang dinilai cukup presisi.
Program ini menjadi bukti bahwa teknologi tepat guna dapat menjadi solusi bagi persoalan mendasar di tingkat akar rumput.
Melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif, UNCP berhasil mendorong transformasi kecil namun berdampak besar bagi kesejahteraan petani rumput laut di Desa Lampenai.(*)
Tinggalkan Balasan