Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Riset PAI Kembangkan Model Evaluasi Berbasis AR untuk Penguatan Moderasi Beragama

Penelitian bertajuk “Formulasi Model Evaluasi Interaktif Berbasis AR dalam Penguatan Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. (Dok UNCP)

PALOPO, TEKAPE.co – Inovasi dalam pendidikan agama terus digalakkan. Sebuah penelitian bertajuk “Formulasi Model Evaluasi Interaktif Berbasis AR dalam Penguatan Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Kurikulum Pendidikan Agama Islam” kini tengah dikembangkan melalui skema Penelitian Fundamental, Reguler.

Program ini merupakan hasil pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, untuk tahun anggaran 2025.

Penelitian berlangsung selama sembilan hari, sejak 15 hingga 24 Juli 2025, dengan pelaksanaan uji coba lapangan di lima sekolah menengah pertama, yakni SMP Negeri 1 Palopo, SMP Negeri 3 Palopo, SMP Negeri 1 Toraja Utara, serta SMP Negeri 1 dan 2 Tomoni.

Proyek ini menitikberatkan pada pengembangan model evaluasi interaktif berbasis teknologi Augmented Reality (AR).

Inovasi ini dikemas bersama buku panduan penggunaan, yang dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta didik terhadap nilai-nilai moderasi beragama.

Teknologi AR memungkinkan siswa melakukan evaluasi pembelajaran secara visual dan interaktif, dengan pendekatan yang dinilai lebih kontekstual dan menarik.

Selain menyasar siswa, model ini juga menyertakan perangkat bantu bagi guru, berupa buku panduan evaluasi inovatif.

Panduan tersebut diharapkan mampu mendorong lahirnya proses pembelajaran yang lebih moderat, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Sejumlah sekolah yang terlibat menyampaikan respon positif terhadap penerapan awal model ini.

Para guru dan peserta didik menilai pendekatan berbasis AR memberi pengalaman belajar yang lebih hidup dan menyenangkan, tanpa mengesampingkan substansi nilai-nilai agama.

Peneliti berharap, model ini kelak menjadi kontribusi nyata dalam reformasi kurikulum Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam membangun pola pikir keberagamaan yang toleran dan terbuka di kalangan pelajar, seiring percepatan digitalisasi pendidikan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini