Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Tambak Aceh Timur, Polisi Duga Korban Tenggelam

Tim Inafis Polres Aceh Timur, saat melakukan proses identifikasi penemuan mayat pria yang ditemukan mengambang di sebuah tambak kawasan Dusun Keunangan, Desa Keumuning, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Kamis dini hari, (17/7/2025). (ist)

ACEH TIMUR, TEKAPE.co – Sesosok mayat pria ditemukan mengambang di sebuah tambak kawasan Dusun Keunangan, Desa Keumuning, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Kamis dini hari, (17/7/2025).

Penemuan itu menggegerkan warga setempat dan langsung ditangani oleh Unit INAFIS Satreskrim Polres Aceh Timur, Polda Aceh.

Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat, membenarkan temuan tersebut.

Ia mengatakan, jasad pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Muhammad Mukhlis, (28) sekira pukul 01.00 WIB saat sedang mencari kepiting di area tambak.

“Awalnya saksi melihat benda mencurigakan mengambang di permukaan air yang dikira boneka. Namun setelah didekati dan ditarik menggunakan galah, ternyata itu adalah mayat manusia,” kata Adi Wahyu kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

Saksi kemudian melaporkan temuannya kepada warga sekitar dan diteruskan ke Polsek Peureulak.

Aparat kepolisian segera berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Aceh Timur untuk melakukan penanganan lanjutan.

Setiba di lokasi, tim INAFIS langsung melakukan pengamanan dengan memasang garis polisi serta melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

Dari hasil identifikasi, diketahui korban bernama Abdurrahman bin Makam, 59 tahun, warga setempat.

Menurut keterangan keluarga, Abdurrahman diketahui memiliki riwayat penyakit sesak napas, hipertensi, dan pernah mengalami stroke ringan.

“Dugaan sementara korban meninggal akibat tenggelam. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh tim medis dari Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak,” ujar Adi Wahyu.

Pihak keluarga korban, kata dia, menolak dilakukan autopsi dan menyatakan menerima kematian Abdurrahman sebagai musibah.

Jenazah kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan secara fardhu kifayah.

Polisi menyatakan kasus tersebut tidak mengarah pada tindak kriminal, dan proses penyelidikan dihentikan berdasarkan permintaan keluarga serta hasil pemeriksaan yang tidak menunjukkan adanya unsur kekerasan. (I)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini