Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Tiga Dosen UNCP Ikuti ToT Pembelajaran Mendalam, Dukung Transformasi Pendidikan di Sulsel

Tiga dosen Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP), Dr. Hafirah Patang, S.S., M.Hum (kiri), Abdul Zahir, S.Pd., M.Pd (tengah) dan Erni, S.Pd.SD., M.Pd. usai mengikuti Training of Trainer (ToT) Calon Pengajar Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Kepala Sekolah dan Guru. (ist)

MAKASSAR, TEKAPE.co – Tiga dosen Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP), yakni Dr. Hafirah Patang, S.S., M.Hum., Erni, S.Pd.SD., M.Pd., dan Abdul Zahir, S.Pd., M.Pd., telah mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Calon Pengajar Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Kepala Sekolah dan Guru.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Sulawesi Selatan pada 6–12 Juli 2025 di Hotel Dalton, Makassar.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para calon fasilitator dengan pemahaman menyeluruh terkait filosofi, prinsip, dan praktik pembelajaran mendalam yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Selama tujuh hari, peserta mendapatkan materi intensif, praktik simulasi, serta pendampingan dalam merancang skenario pembelajaran kontekstual yang berpihak pada peserta didik.

Keikutsertaan ketiga dosen UNCP ini merupakan bagian dari komitmen institusi dalam memperkuat kapasitas pendidik di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Ketiganya akan bertugas sebagai fasilitator dalam pelatihan yang menyasar berbagai satuan pendidikan yang telah ditentukan oleh BBGTK.

Rektor UNCP, Rahman Hairuddin, S.P., M.Si menyambut baik keikutsertaan dosen-dosen tersebut. Ia menyatakan bahwa partisipasi ini akan mempererat kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam membangun budaya belajar yang berpihak pada murid.

“Kami berharap semangat perubahan ini dapat mengalir dari kampus ke sekolah-sekolah, guna mendorong terciptanya pembelajaran yang lebih bermakna dan transformatif,” ujar Rahman.

Dengan keterlibatan aktif para dosen UNCP dalam program ini, diharapkan tercipta sinergi antara dunia akademik dan pendidikan dasar-menengah dalam menciptakan ekosistem belajar yang inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini