Bupati Morut Resmikan Program Inovatif PUSAKA untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan di Lembo Raya
MORUT, TEKAPE.co – Bupati Morowali Utara (Morut), Delis J. Hehi, secara resmi meluncurkan program inovatif PUSAKA (Puskesmas Aktif Sehatkan Masyarakat) yang digagas oleh UPT Puskesmas Peratoa Petumbea, Rabu (2/7/2025) sore, bertempat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Po’ona, Kecamatan Lembo Raya.
Program PUSAKA bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Lembo Raya, khususnya di empat desa, Po’ona, Mandula, Dolupo Karya, dan Lembobelala.
Dalam pelaksanaannya, tim medis dari Puskesmas Petumbea akan melayani masyarakat setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul 08.00–14.00 WITA di Pustu Po’ona. Layanan mencakup pemeriksaan dasar, edukasi kesehatan, serta upaya promotif dan preventif berbasis partisipasi masyarakat.
Hadirkan Akses Layanan Kesehatan Lebih Dekat
Acara peluncuran dihadiri oleh Plt. Kadinkesda Morut Arief Paskal Pokonda, Camat Lembo Raya Ansar, Kepala UPT Puskesmas Peratoa Petumbea Aswan Tengase, Ketua TP PKK Kecamatan Lembo Raya, Kepala Desa Po’ona dan Lembobelala, Ketua BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta tenaga kesehatan setempat.
Bupati Delis menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif tersebut. Menurutnya, program PUSAKA merupakan bentuk konkret dalam mewujudkan visi Morut Sehat, Cerdas, dan Sejahtera (SCS) Jilid 2. Ia menegaskan bahwa akses pendanaan, sarana dan prasarana (sapras), serta sumber daya manusia (SDM) menjadi tiga aspek kunci yang harus terus diperkuat.
“Inovasi PUSAKA ini merupakan solusi nyata dalam mempercepat pelayanan kesehatan masyarakat secara langsung. Dokter dan tenaga medis kini hadir langsung di desa, bukan hanya di puskesmas,” tegas Bupati Delis.
Komitmen Morut untuk Pelayanan Kesehatan Gratis
Bupati juga menyoroti pencapaian Pemda Morut dalam memberikan layanan kesehatan gratis yang telah mencapai 106 persen, melebihi target. Hal ini membawa penghargaan dari UHCL kepada Morut sebagai daerah yang peduli terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
Di sisi infrastruktur, Delis menjelaskan bahwa sejak tahun 2021, Pemkab Morut telah membangun 23 Pustu baru termasuk Pustu Po’ona dan fasilitas VVIP di RSUD Kolonodale melalui Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menariknya, dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah yang mengusulkan dana PEN, hanya Morut yang disetujui.
“Jika masyarakat diberi pilihan pembangunan dilakukan hari ini atau lima tahun lagi, tentu mereka memilih hari ini. Itulah langkah cepat yang kami ambil, dan manfaatnya kini telah dirasakan oleh masyarakat Po’ona dan sekitarnya,” ujar Delis.
Filosofi dan Harapan di Balik Nama PUSAKA
Kepala UPT Puskesmas Peratoa Petumbea, Aswan Tengase, menyampaikan bahwa program PUSAKA hadir sebagai jawaban atas tantangan geografis dan keterbatasan akses layanan kesehatan.
“PUSAKA bermakna warisan berharga yang kami niatkan sebagai nilai hidup sehat yang terus dilestarikan lintas generasi,” ujarnya.
Program ini dirancang tidak hanya sebagai layanan kuratif, tetapi juga edukatif dan berbasis komunitas. Pustu Po’ona dijadikan pusat pelayanan aktif untuk seluruh wilayah sekitar, dengan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Dorongan Jadi Inovasi Nasional
Aswan menambahkan, pihaknya berharap PUSAKA bisa menjadi inovasi unggulan pelayanan publik dan akan didaftarkan ke Kemenpan RB sebagai bagian dari reformasi birokrasi sektor kesehatan.
“Kami berharap dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk partisipasi aktif masyarakat agar program ini bisa berjalan optimal,” pungkasnya.
Dukungan Tambahan dari APBD-P 2025
Dalam kesempatan itu, Bupati Delis juga menyampaikan bahwa pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025, Pemda Morut akan mengalokasikan dana untuk pemasangan paving block dan perbaikan fasilitas di Pustu Po’ona.
Selain itu, Delis mendorong Kepala Desa Po’ona dan Kepala Puskesmas Petumbea untuk mengajukan proposal kepada perusahaan yang berinvestasi di wilayah tersebut guna mendukung pengadaan sarana penunjang pelayanan kesehatan.(*)
Tinggalkan Balasan