Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Petani di Malangke Barat Ditangkap Bawa Sabu, Polisi Buru Pemasok

Barang bukti narkotika jenis sabu yang berhasil diamankan Satres Narkoba Polres Luwu Utara (Lutra). (ist)

LUTRA, TEKAPE.co – Satuan Reserse Narkoba Polres Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, terus menggencarkan operasi pemberantasan narkotika.

Sabtu malam, 26 April 2025, sekitar pukul 22.30 WITA, seorang pria berinisial T, 27 tahun, ditangkap saat membawa sabu di Dusun Udu, Desa Baku-Baku, Kecamatan Malangke Barat (Malbar), Lutra.

T yang berprofesi sebagai petani tak berkutik saat Tim Opsnal Satresnarkoba Lutra yang dipimpin langsung Kasat Narkoba, AKP Nurtjahyana Amir menyergapnya.

Dari penggeledahan di lokasi, polisi menemukan enam sachet kecil berisi kristal bening yang diduga sabu.

Barang bukti itu disimpan dalam sebuah kotak rokok.

Selain itu, turut diamankan satu unit telepon seluler, tas hitam, dan alat isap sabu.

“Penangkapan ini hasil laporan masyarakat yang curiga dengan aktivitas mencurigakan di wilayah itu,” kata AKP Nurtjahyana, Minggu (27/4/2025)

Setelah dilakukan pengintaian, polisi bergerak cepat.

Saat diinterogasi, T mengaku memperoleh sabu dari seseorang berinisial U alias Bapak Anti.

Kini, U masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Polisi menduga, kasus ini bukan sekadar transaksi tunggal.

Ada indikasi jaringan kecil distribusi sabu yang berkembang di kawasan pedesaan, dengan modus penempelan barang di lokasi tersembunyi, seperti pondok di area persawahan.

Saat ini, pelaku T beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Lutra untuk menjalani penyidikan.

T dijerat Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara.

Kapolres Luwu Utara, AKBP Nugraha Pamungkas menegaskan tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran narkoba.

“Kami akan tuntas memberantas jaringan ini, sampai ke pelosok sekalipun,” ujarnya.

Polisi kini memperluas penyelidikan untuk mengungkap jaringan yang diduga sudah menjalar di wilayah terpencil itu.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini