Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Dorong Ekspor, Sulsel Panen 130 Ton Pisang Cavendish

Proses pengiriman pisang cavendish asal Sulsel ke Jakarta dan Surabaya yang dilakukan oleh PT Cipta Agri Pratama di Makassar, Sulsel, Minggu (9/2/2025). Pengiriman pisang cavendish ini berkat kerja sama Pemprov Sulsel dan berbagai pihak. (ist)

MAKASSAR, TEKAPE.co – Besarnya pangsa ekspor buah-buahan, khususnya pisang, membuka peluang untuk terus meningkatkan produksi. Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan PT Cipta Agri Pratama (CAP) dalam Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor.

Program ini bertujuan untuk mensubstitusi impor produk hortikultura serta meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah. Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang mendorong petani dan nelayan membangun model bisnis korporasi dengan skala ekonomi efisien.

Dengan model bisnis ini, petani dan nelayan dapat lebih mudah mengakses pembiayaan, teknologi, serta memperkuat pemasaran produk mereka.

Sebagai bagian dari program tersebut, PT Cipta Agri Pratama telah mengirimkan 10 ton pisang Cavendish dari berbagai daerah di Sulsel ke Jakarta dan Surabaya pada Minggu (9/2/2025). Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan Pemprov Sulsel, pemerintah daerah, serta Bank Sulselbar sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang membantu petani membudidayakan pisang Cavendish di daerah masing-masing.

Ke depan, program ini juga akan melibatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Target Ekspor dan Perputaran Ekonomi

Direktur PT Cipta Agri Pratama, Rio Erlangga, menyatakan bahwa kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan petani menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, serta kontinuitas pasokan pisang Cavendish.

“Kemitraan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun global, sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Rio dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, tercatat lebih dari 200 ribu pohon pisang Cavendish telah ditanam di Sulsel. Sepanjang September 2024 hingga Februari 2025, panen pisang Cavendish di Sulsel mencapai 130 ton.

Dengan target pemanfaatan 500 ribu hektare lahan tidur, budidaya pisang di Sulsel diproyeksikan mampu mendorong perputaran ekonomi hingga Rp180 triliun per tahun.

Lima negara di Timur Tengah menjadi tujuan utama ekspor produk buah-buahan Indonesia, termasuk pisang dari Sulsel.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa produk hortikultura Sulsel memiliki daya saing di pasar global. Oleh karena itu, pengembangan budidaya pisang Cavendish perlu terus ditingkatkan guna meningkatkan kontribusi ekspor terhadap devisa negara,” jelas Rio.

Jangkauan Kemitraan

PT Cipta Agri Pratama, salah satu eksportir pisang Cavendish terbesar di Indonesia, telah menjalin kerja sama kemitraan dengan petani dan Pemprov Sulsel. Saat ini, program kemitraan penanaman pisang Cavendish telah berjalan di sejumlah daerah, yakni Bone, Bantaeng, Takalar, Gowa, Sidrap, Pinrang, Parepare, dan Pangkep.

Melalui kolaborasi ini, Sulsel diharapkan semakin berperan dalam memenuhi permintaan pasar internasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. (Rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini