KOSABANGSA UNCP-IPB: Bimtek Pembuatan Demplot Pembibitan Penanaman dan Perawatan PASITABE
LUTIM, TEKAPE.co – Desa Laskap di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, menjadi lokasi inisiatif besar dalam upaya membangun masyarakat yang tangguh dan mandiri melalui program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat atau disingkat KOSABANGSA.
Program ini diwujudkan melalui serangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Pembuatan Demplot (Pasitabe) Padi Semi Rakit Apung Tangguh Bencana” yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menghadapi tantangan alam, khususnya bencana banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Dalam rangkaian Bimtek ini, teknologi Pasitabe yang menggunakan metode Padi Semi Rakit Apung diperkenalkan sebagai inovasi yang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat setempat.
Dr. Masluki, S.P., M.P., bertindak sebagai pemateri utama dalam program ini, memberikan bimbingan intensif kepada para peserta mengenai pentingnya penerapan teknologi pertanian yang adaptif terhadap kondisi lingkungan ekstrem.
Ia menggarisbawahi penggunaan teknik demonstrasi plot atau “demplot” sebagai metode pembelajaran praktis di lapangan, di mana masyarakat bisa langsung mempraktekkan teknik budidaya Padi Semi Rakit Apung.
Teknologi ini merupakan metode pertanian yang dirancang untuk kondisi lahan yang sering tergenang atau terkena banjir, dengan menggunakan sistem rakit apung yang membuat tanaman padi lebih tangguh dan mampu bertahan di lingkungan yang sulit.
Dr. Masluki juga memberikan pelatihan mengenai teknik pembibitan, penanaman, hingga perawatantan aman dengan sistem ini, sehingga masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikannya secara mandiri.
Program ini dijalankan oleh tim pelaksana yang dipimpin oleh Dr. Ichwan Muis, S.ST., MPS. Sp., dengan anggota tim Andi Safitri Sacita, S.P., M.Si., dan Siaulhak, S.Kom., M.Pd. Masing-masing anggota tim memberikan kontribusi sesuai dengan keahlian mereka, mulai dari pengembangan metode pembelajaran berbasis teknologi hingga pengelolaan dan monitoring hasil pertanian. Kehadiran tim yang berpengalaman ini memungkinkan masyarakat Desa Laskap mendapatkan pendampingan yang komprehensif, mulai dari tahap persiapan hingga implementasi teknologi Pasitabe di lapangan. Tidak hanya itu, anggota tim juga membantu masyarakat dalam memahami aspek-aspek teknis pertanian berbasis teknologi informasi untuk memastikan bahwa metode budidaya ini berjalan secara optimal dan efisien.
Program ini mendapat dukungan yang kuat dari tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Kepala Desa Laskap, Herman Zein, menyatakan rasa bangganya atas kesediaan tim pemateri dan pelaksana dalam mendampingi masyarakat desa untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka di bidang pertanian.
Ia menyampaikan apresiasi mendalam terhadap upaya yang dilakukan oleh tim KOSABANGSA dalam menghadirkan inovasi yang relevan bagi ketahanan pangan desa.
“Kami sangat mengapresiasi usaha tim KOSABANGSA yang telah memberikan ilmu dan pelatihan kepada warga kami. Semoga ilmu yang diterapkan melalui teknologi Pasitabe ini dapat memberi manfaat besar bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan desa kami,” ujar Herman Zein.
Senada dengan itu, Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Firman Udding, S.I.P., juga memberikan dukungannya terhadap program ini.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam bidang pertanian untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim.
Menurutnya, program ini adalah contoh kolaborasi yang positif antara akademisi dan masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah nyata di lapangan.
“Program seperti ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa menghadapi tantangan alam yang ada dan tetap menjaga ketahanan pangan lokal,” jelas Firman Udding.
Keberhasilan program ini terlihat dari antusias memasyarakat yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi bimbingan teknis.
Kolaborasi antara tim KOSABANGSA dengan kelompok tani setempat menambah efektifitas program ini dalam mencapai tujuannya, yaitu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dalam memanfaatkan teknologi Pasitabe.
Para petani desa bersemangat mempelajari teknik-teknik baru, mulai dari pembibitan hingga pemeliharaan tanaman, yang membuat mereka lebih siap untuk menghadapi situasi banjir yang sering melanda desa mereka.
Teknologi Padi Semi Rakit Apung memberikan harapan baru bagi para petani, karena teknologi ini memungkinkan mereka untuk tetap berproduksi meskipun kondisi lahan tidak ideal.
Inisiatif ini bukan hanya sekadar program pelatihan teknis, tetapi juga membawa dampak sosial yang mendalam.
Melalui kegiatan ini, masyarakat desa dapat merasakan langsung manfaat dari kolaborasi dengan pihak akademisi, yang selama ini mungkin terasa jauh.
Program ini juga mempererat jalinan sosial antara warga, tokoh masyarakat, dan pihak akademisi, menciptakan semangat gotong royong dalam mencari solusi bersama bagi masalah-masalah lokal.
Dengan adanya dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, program demplot Pasitabe di Desa Laskap diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain.
Inisiatif ini membuka peluang bagi pengembangan teknologi pertanian yang lebih adaptif dan berkelanjutan. Harapannya, teknologi Padi Semi Rakit Apung ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga menjadi simbol inovasi dan ketahanan bagi masyarakat Desa Laskap.
Melalui program ini, masyarakat Desa Laskap diharapkan semakin terampil dalam penerapan teknologi pertanian yang tangguh bencana, serta memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola lahan mereka di tengah tantangan alam.
Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam membangun kemandirian desa, memperkuat ketahanan pangan, serta mempererat kerjasama antara akademisi dan masyarakat lokal demi kemajuan bersama yang berkelanjutan. (rls)
Tinggalkan Balasan