Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Atasi Pengangguran, Ibas-Puspa Siapkan Sejumlah Program Prioritas

Fachrizal David. (ist)

MALILI, TEKAPE.co – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Nomor Urut 3, Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler (Ibas-Puspa), telah menyiapkan berbagai strategi untuk peningkatan iklim investasi dan daya saing angkatan kerja, yang tertuang dalam naskah visi misi dan program Ibas-Pupsa.

Program itu sejalan dengan dibutuhkannya solusi atas semakin meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di masa pemerintahan Budiman-Akbar, dalam kurun waktu tahun 2022-2023, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS).

BACA JUGA:
Survei PSI: Kinerja Budiman-Akbar Dinilai Buruk, Tak Mampu Selesaikan Masalah Pupuk dan Pengangguran

Diantara program yang diharap bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar adalah Pembangunan Kawasan Industri Malili (KIMAL) dan pembangunan smelter nikel dan besi.

Selain itu, Ibas-Puspa juga menguatkan pembinaan UMKM, dan mencetak 1000 wirausaha baru setiap tahunnya. Perhatian terhadap UMKM ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja yang signifikan.

Juru Bicara Ketenagakerjaan Ibas-Puspa, Fachrizal David SSos, menerangkan bahwa seluruh program yang telah ditawarkan Ibas-Puspa merupakan komitmen terhadap pembangunan dan harapan masyarakat Luwu Timur.

Diantara pokok masalah yang mendesak untuk diselesaikan di Luwu Timur saat ini adalah susahnya mencari pekerjaan.

“Sehingga Pembangunan KIMAL dan menfasilitasi pembangunan smelter nikel dan besi dalam program Ibas-Puspa, menjadi wujud perhatian untuk pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja di Luwu Timur,” terangnya.

Selain itu, Ibas-Puspa juga telah menyiapkan program pendidikan dan pelatihan vokasi, berbasis kerjasama industri dan membangun akses pekerjaan di industri, agar daya saing angkatan kerja di Luwu Timur dapat meningkat.

Berikut sejumlah program strategis untuk membuka lapangan pekerjaan di Luwu Timur:

  1. Menfasilitasi pembangunan pabrik nikel dan besi (smelter)
  2. Pembangunan pabrik dan comodity unggulan (beras dan merica)
  3. Pembangunan Kawasan Industri Malili (KIMAL)
  4. Pabrik ramah lingkungan, produk ramah lingkungan, kawasan industri ramah lingkungan, dan rantai.
  5. Sekolah vokasi. Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjsasama industry dan membangun akses pekerjaan di industry – industry lokal
  6. Pembangunan kawasan unggul
  7. Gerakan pro produk lokal (pengadaan barang pemerintah daerah berbasis produk lokal
  8. Bengkel usaha komunitas di setiap kecamatan
  9. Bantuan modal sampai dengan Rp50 juta
  10. Pendampingan berkelanjutan (layanan konsultasi usaha gratis produksi, manajemen dan Pemasaran)
  11. Lutim mart (menghimpun produk-produk UMKM)
  12. Memperluas akses pasar dengan membangun kemitraan dengan pihak swasta di dalam dan luar daerah
  13. Bantuan teknologi untuk usaha rumahan
  14. Penyediaan platform digital siap kerja dan karir
  15. Pembangunan Sentra Pemasaran dan Promosi Kerajinan Rakyat (promosi wisata minat khusus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini