Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Ketua KKLT Sesalkan Pemkab Lutim Abaikan Pembayaran Insentif Dokter Spesialis RSUD I Lagaligo Wotu

dr Abdul Rahman Rauf. (ist)

MALILI, TEKAPE.co – Masalah pembayaran jasa medis para dokter spesialis di RSUD I Lagaligo, Wotu, Kecamatan Luwu Timur kini jadi perhatian Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT) di Makassar, dr Abdul Rahman Rauf.

Dokter spesialis kandungan itu menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, khususnya pihak RSUD I Lagaligo yang mengabaikan hak-hak para dokter di rumah sakit tersebut.

Ia mengaku sudah menerima curhatan sejumlah rekannya sesama dokter dari Luwu Timur terkait pengumpulan tanda tangan puluhan dokter spesialis RSUD I Lagaligo Wotu yang protes karena tidak dibayar jasa medisnya.

BACA JUGA:
26 Dokter Spesialis RSUD I Lagaligo Ancam Mogok Kerja, Ini Tanggapan Pjs Bupati Lutim

“Yah, benar itu informasinya. Bahkan ada beberapa teman dokter dari Lutim yang bicara langsung dengan saya, mengeluhkan jasa medisnya tidak dibayar,” kata Rahman Rauf, di Makassar, Sabtu 12 Oktober 2024.

Menurut Rahman Rauf, pemerintah tidak boleh menunda-nunda apalagi sampai tidak membayar jasa medis yang merupakan bagian penting dalam tercipta pelayanan kesehatan masyarakat yang baik.

“Saya secara pribadi sebagai dokter dan secara organisasi KKLT sangat prihatin dengan nasib dokter spesialis di RS Wotu yang tidak dibayarkan jasa medisnya. Itu kan hak yang harus mereka dapatkan setelah melaksanakan kewajiban,” ujarnya.

Owner Klinik InaU Makassar ini mengingat Pemkab Lutim dan pihak RSUD I Lagaligo agar segera membayar jasa medis para dokter spesialis.

“Kalau dibiarkan begini, bisa berakibat fatal tidak hanya bagi rumah sakit tapi juga bagi keberlangsungan pelayanan kesehatan masyarakat di Lutim,” lanjutnya.

Dampak krusial dari tidak dibayarkannya jasa medis ini, lanjut Rahman Rauf, bisa membuat para dokter spesialis hengkang dari RSUD I Lagaligo.

Dengan status sebagai dokter spesialis, jasa mereka dibutuhkan banyak rumah sakit yang siap memberikan jasa medis yang nilainya jauh lebih tinggi dari yang diterima di Wotu.

“Saya contohkan saja, rumah sakit di Morowali (Sulawesi Tengah), mereka itu memberikan jasa medis kepada dokter spesialis yang masih berstatus residens senilai ratusan juta rupiah per bulan.”

“Jadi jangan sampai para tenaga medis handal di RSUD Lagaligo ini ramai-ramai hengkang. Itu bisa menurunkan kualitas pelayanan di rumah sakit Wotu,” terang Rahman Rauf.

Menurut Rahman Rauf, RSUD I Lagaligo dengan berbagai fasilitas mumpuni dan tenaga medis (khususnya dokter spesialis) yang lengkap adalah aset berharga yang harus dijaga Pemkab Luwu Timur.

“Malah harusnya sekarang sudah bisa ditingkatkan statusnya itu RS Wotu dari tipe C menjadi tipe B atau bahkan A,” tuturnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini