Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Viral Suruh Yesus Potong Rambut, Selebgram Ratu Entok Diamankan Polda Sumut

Ratu Entok. (ist)

TEKAPE.co – Selebgram asal Medan, Ratu Entok, ditangkap oleh pihak kepolisian setelah video kontroversialnya yang diduga menghina Yesus viral di media sosial. Penangkapan tersebut terjadi pada Senin, 8 Oktober 2024, dan langsung menuai reaksi luas dari masyarakat yang merasa tersinggung oleh konten yang dianggap merendahkan nilai-nilai keagamaan.

Video yang diunggah Ratu Entok menampilkan dirinya sedang memotong rambut sembari menyebut nama Yesus, sebuah tindakan yang dinilai tidak pantas dan menyinggung perasaan umat Kristiani. Konten ini dengan cepat menyebar, memicu kecaman dan kemarahan dari berbagai pihak yang menuntut tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Polda Sumut bertindak cepat setelah menerima sejumlah laporan dari masyarakat yang merasa terhina dengan konten tersebut. Kapolres setempat menjelaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan yang dianggap menistakan agama dan mengganggu kerukunan umat beragama.

“Betul, (selebgram Ratu Entok) ditangkap di rumahnya dan saat ini dalam pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Sumut,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Selasa (8/10).

Penangkapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa Ratu Entok bertanggung jawab atas tindakannya dan agar proses hukum berjalan dengan lancar. Saat ini, Ratu Entok tengah menjalani pemeriksaan intensif terkait kasus tersebut.

Untuk diketahui, sebelumnya selebgram tersebut membuat konten di media sosial yang menghina Yesus. “Kau cukur, heh. Kau cukur rambut kau, ya. Jangan sampai kau menyerupai perempuan. Kau cukur, dicukur biar jadi kek bapak dia. Dicukur kalau laki-laki rambutnya harus botak. Dicukur cepak,” kata Ratu Entok sambil memperlihatkan foto Yesus.

Reaksi publik terhadap kasus ini pun beragam. Banyak pihak yang mendukung penegakan hukum atas dugaan penistaan agama, sementara sebagian lainnya mempertanyakan batasan kebebasan berekspresi di media sosial. Insiden ini menyoroti bagaimana konten di media sosial, khususnya dari tokoh terkenal, dapat berdampak besar terhadap tatanan sosial dan emosional masyarakat.

Sebagai figur publik, Ratu Entok seharusnya lebih peka terhadap sensitivitas masyarakat yang beragam. Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi para influencer dan selebritas tentang pentingnya bertanggung jawab dalam menyampaikan pesan kepada audiensnya. Setiap konten yang disebarkan harus memperhitungkan dampaknya, baik bagi individu maupun kelompok, agar tidak menimbulkan perpecahan.

Kejadian ini mengajarkan kita pentingnya saling menghormati, terutama dalam keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Mari jadikan media sosial sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan, bukan tempat untuk memecah belah. (*/dirman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini