Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Di Hadapan Ratusan Mahasiswa di Makassar, Bupati Indah Perkenalkan Program Sarjana Mengajar dan Satu Enterpreneur Tiap Desa

MAKASSAR, TEKAPE.co — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memperkenalkan program sarjana mengajar Luwu Utara, di hadapan narasumber dan ratusan mahasiswa seluruh Indonesia dan pelajar dari sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Minggu 29 Oktober 2017.

Indah yang didaulat sebagai salah satu pemateri dalam seminar nasional Indonesian youth festival of science 2017 menyebut program sarjana mengajar sebagai salah satu program inovasi dari pemerintah kabupaten untuk mendorong kemajuan sumber daya manusia.

“Untuk memajukan daerah diperlukan sumber daya manusia. Dan untuk itu, pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pendidikan meluncurkan program sarjana mengajar yang sudah dimulai sejak awal tahun 2017 lalu,” ungkap Indah, di awal pemaparannya.

Indah menambahkan jika program tersebut muncul pasca moratorium pemerintah pusat terkait pengangkatan PNS.

Padahal dari data 2014, Kabupaten Luwu Utara masih kekurangan 898 tenaga pengajar di tingkat SD.

“Sarjana mengajar muncul untuk memastikan setiap anak usia sekolah juga ikut mendapatkan pelayanan pendidikan yang sama dengan yang diperoleh di wilayah perkotaan. Apalagi dengan munculnya moratorium masalah kekurangan tenaga pengajar menjadi perhatian pemerintah di Luwu Utara,” imbuhnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut indah juga mengajak para sarjana yang ingin berdedikasi di desa-desa terpencil yang ada dikabupaten Luwu Utara.

Meski tidak termasuk dalam kategori daerah tertinggal, namun berdasarkan indeks pembangunan desa, Luwu Utara masih memiliki sekitar 18,37 persen atau 31 desa tertinggal dari 166 desa yang masuk dalam wilayah Kabupaten Luwu Utara.

Bukan hanya melalui program sarjana mengajar, namun Indah juga menyebut program 1 desa 1 enterpreneur sebagai program inovasi untuk mendorong kemajuan ekonomi, utamanya di daerah pedesaan.

Sejumlah Program inovasi yang dipaparkan bupati luwu utara sebelumnya terkait tema seminar yang bertajuk optimalisasi dan inovasi pembangunan kawasan terluar, terdepan, tertinggal (3T) dalam mendukung rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPM) tahun 2025. (Hms-LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini