103 SMP di Luwu Ikuti ANBK 2021
LUWU, TEKAPE.co – Sebanyak 103 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta di Kabupaten Luwu mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Senin, 04 Agustus 2021.
Asesmen Nasional nantinya akan terdiri dari tiga instrumen, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Pelaksanaan ANBK 2021 di Kabupaten Luwu ini diikuti siswa kelas VIII atau kelas 2 SMP di masing-masing SMP.
Pelaksanaan ANBK 2021 tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat.
“ANBK ini diikuti 103 SMP di Kabupaten Luwu, dimana masing-masing sekolah diikuti siswa Kelas VIII dengan jumlah 40 siswa peserta dan 5 cadangan tiap sekolah,” ujar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Hasbullah Bin Mush, Senin, 04 Oktober 2021.
Drs Hasbullah, menambahkan bagi sekolah yang siswanya tidak cukup 40 siswa, maka akan dikondisikan dari jumlah siswa kelas dua.
“Mengingat kita di Luwu tidak semua sekolah memiliki Jaringan Internet misalnya di Daerah Latimojong, Bastem, dan Walenrang Barat, maka ada beberapa sekolah yang ikut di sekolah lain, terutama sekolah yang berada di daerah terpencil,” ungkapnya.
Untuk Diketahui, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar, yaitu: literasi, numerasi, dan karakter, serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Tujuan dari ANBK adalah untuk memperoleh informasi yang dapat menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. ANBK juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran. (Ham)
Tinggalkan Balasan