Webinar IPLR Bicara, Investasi di Luwu Raya Harus Utamakan Tenaga Kerja Lokal
PALOPO, TEKAPE.co – Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Luwu Raya (PP IPLR) menggelar webinar bertajuk IPLR Bicara, ‘Investasi di Luwu Raya: Pengutamaan Tenaga Kerja Lokal’ Senin 5 September 2022.
Webinar ini juga menghadirkan lima narasumber, yakni Abdul Rauf (Ketua Umum Kapten Indonesia), Dr Abd Rahman Nur SH MH (Wakil Rektor 4 Universitas Andi Djemma Palopo), Dr Suaedi, M.Si. (Direktur Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo), Masluki, S.P., M.P. (Dosen UNCP), dan Dr. Muh Zainal S (Ketua Prodi Studi Penyuluhan Pertanian Universitas Muhammadiyah Palopo).
Ketua Umum IPLR menjadi Keynote Speaker pada kegiatan itu.
Ketua Umum PP IPLR, Nuhan Tabau, menyampaikan IPLR dan Perguruan Tinggi di Solo akan berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan tenaga kerja lokal.
“Kami akan memberikan perhatian khusus terhadap masalah ketenagakerjaan di Luwu Raya,” katanya.
Ketua Umum Kapten Indonesia, Abdul Rauf menyampaikan bahaya tsunami pengangguran yang akan melanda Indonesia, karena hingga saat ini ada sekitar 21 juta pengangguran di Indonesia.
Abdul Rauf juga menyampaikan bahwa saat ini Kapten Indonesia secara aktif mengirim tenaga kerja lokal ke luar negeri, dan siap berkolaborasi dengan IPLR ke depan.
Narasumber kedua Dr. Suaedi menyampaian beberapa permasalahan tenaga kerja di Indonesia, antara lain rendahnya keterampilan kerja, tingkat pendidikan rendah, tidak memenuhi persyaratan, ketersediaan lapangan kerja yang kurang, dan faktor mental, seperti gengsi dan malas, berhenti bekerja dan modal usaha tidak memadai.
Suaedi mendorong agar kampus dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan lapangan kerja.
Narasumber ketiga, Dr Abd Rahman Nur mengatakan kondisi saat ini bukan kesalahan masyarakat. Tapi ini peran negara untuk menyiapkan struktur dan kebijakan untuk masyarakat.
Maman, sapaan akrab Abd Rahman Nur, juga bersepakat dengan ide dengan Suaedi, tentang sinergitas dunia kerja, perguruan tinggi dan pemda.
Narasumber keempat, Dr Zainal S mengatakan bahwa terdapat 500 ribu angkatan kerja se Luwu Raya.
Ia juga menyebut bahwa sektor pertanian memiliki potensi penyerapan tenaga kerja terbesar.
Narasumber kelima, Masluki mengatakan perlunya peran kampus untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja serta perlunya fasilitasi pengembangan jiwa kewirausahaan, pola pikir, pola hati, dan kompetensi teknologi dan peningkatan/update keterampilan. (rls)
Tinggalkan Balasan