Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Longsor di Rongkong, Pemerintah Belum Tiba

Warga gotong royong memperbaiki jalan yang menghubungkan Sabbang–Rongkong–Seko di Kabupaten Luwu Utara, dengan alat seadanya, Sabtu 19 Juli 2025. (ist)

LUWU UTARA, TEKAPE.co – Jalan yang menghubungkan Sabbang–Rongkong–Seko di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, nyaris lumpuh total sejak longsor menerjang kawasan itu hampir tiga bulan lalu.

Hingga pertengahan Juli ini, belum tampak upaya perbaikan dari pemerintah. Tak ingin terus terisolasi, warga mengambil alih peran negara, memperbaiki sendiri jalan rusak dengan alat seadanya.

Aksi gotong royong itu berlangsung di Dusun Makaratte, Desa Minanga, pada Sabtu 19 Juli 2025. Sejak longsor menutup akses utama tersebut, aktivitas masyarakat terganggu, distribusi logistik terhambat, dan risiko kecelakaan meningkat.

Jalan yang semestinya menjadi urat nadi penghubung ke Kecamatan Seko dan wilayah Sulawesi Barat itu berubah menjadi jalur penuh lumpur dan jurang.

“Sudah hampir tiga bulan, tidak satu pun alat berat datang. Kami tidak punya pilihan selain memperbaiki sendiri,” kata Jackson Milano, salah seorang warga.

Jackson, bersama sejumlah warga lain, memutuskan membagikan aksi mereka melalui media sosial. Unggahannya menjadi viral dan memantik simpati luas.

Dalam tulisannya, Jackson meluapkan kekecewaannya terhadap lambannya respons pemerintah.

“Beginilah wajah negeri ini, saat rakyat harus menggantikan peran negara,” tulisnya di akun Facebook. “Tak ada bantuan logistik, tak ada respons cepat. Yang tersisa hanya cangkul, tangan, dan air mata.”

Jackson juga menyinggung absennya negara di tengah bencana, namun hadir saat pemilu.

“Pemerintah? Sibuk bermanuver dengan proyek mercusuar, tapi tuli terhadap jeritan rakyat di pelosok. Kami tak minta istana, hanya kehadiran negara saat dibutuhkan.”

Ia mengingatkan bahwa kesabaran masyarakat ada batasnya. “Jika kegagalan seperti ini dianggap biasa, maka sesungguhnya yang luar biasa adalah kesabaran rakyat. Tapi ingat, kesabaran itu bisa berubah jadi amarah.”

Jalan provinsi ini memang menjadi perhatian sejak lama. Kondisi geografis yang rawan longsor kerap memutus akses, namun penanganan dari pemerintah kerap bersifat temporer.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maupun Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah setempat terkait rencana perbaikan.

Masyarakat berharap pemerintah segera bertindak sebelum kondisi semakin parah.

“Jangan tunggu jatuh korban dulu baru datang,” ujar seorang warga lainnya yang ikut bergotong royong.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini