Usman Sadik Sayangkan Budiman tak Pernah Laksanakan Maccera Tasi, Ibas-Puspa Siap Jadikan Agenda Tahunan
MAKASSAR, TEKAPE.co – Budaya maccera tasi merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat pesisir di Luwu Timur sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.
Ritual maccera tasi ini menjadi topik hangat pada debat terakhir paslon bupati dan wakil bupati Luwu Timur yang diselenggarakan KPU Luwu Timur, di Hotel Claro Makassar, Minggu (17/11/2024) malam.
Penyelenggaraan acara ritual syukur yang diharap menjadi daya tarik wisata budaya ini tak lagi pernah dilaksanakan di Luwu Timur, sepanjang pemerintahan petahana Budiman-Akbar.
Padahal, maccera tasi juga punya potensi besar untuk memperkenalkan budaya Luwu Timur ke dunia.
Paslon Isrullah-Usman yang mendapat pertanyaan panelis soal maccera tasi ini menyoroti petahana Budiman-Akbar yang tak pernah melaksanakan acara budaya maccera tasi.
Usman Sadik mengatakan, acara maccera tasi itu selalu dilakukan semenjak terbentuknya Kabupaten Luwu Timur.
“Bupati sebelumnya 2 periode (Andi Hatta Marakarma), kegiatan ini tiap tahun dilaksanakan, bupati selanjutnya (Thorig Husler) juga dilaksanakan,” katanya.
Tentu ini, kata Usman, menjadi kerinduan masyarakat Luwu Timur, karena menjadi budaya dan pegangan masyarakat Luwu Timur.
“Sayangnya, saat paslon 02 (Budiman-Akbar) kurang lebih 4 tahun menjabat, kegiatan ini tidak pernah lagi dilaksanakan,” kata Usman.
Menurut mantan Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur ini, masyarakat banyak pertanyakan termasuk, Usman sendiri selaku pimpinan DPRD saat itu.
“Kami sampaikan bahwa pada prinsipnya, ini merupakan bentuk kesyukuran masyarakat Luwu Timur, harus dilaksanakan, tapi sayangnya pemerintahan saat ini tidak pernah lagi melaksanakannya,” keluh Usman.
Menanggapu itu, Budiman mengakui, maccera tasi ini pertama sekali dilakukan di zamamnnya Bupati Andi Hatta.
Sejalan dengan waktu, kata dia, masyarakat semakin religi. “Sehingga kelihatannya kegiatan ini perlu direvisi agar tidak ada benturan di tengah masyarakat,” katanya.
Sementara itu, menurut paslon Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler (Ibas-Puspa), maccera tasi adalah salah satu budaya di Luwu Timur yang harus dikembangkan, agar tradisi tetap terjaga.
Dari segi potensi wisata budaya, Ibas-Puspa akan mengagendakan acara maccera tasi menjadi agenda tahunan untuk pariwisata.
“Selama itu tidak melanggar norma dan agama. Kedepan, kita akan koordinasikan dengan baik. Maccera tasi ini akan diagendakan tahunan dan pemerintah siap membantu dalam hal penganggaran,” tegas Ibas.
Usman yang kembali mendapat kesempatan menanggapi lalu mengajak, maccera tasi tidak dilihat dari rituannya.
“Saya kira maccera tasi, kita tidak lihat ritualnnya, tapi kita melihat dalam bentuk kesyukuran, juga untuk memperkenalkan wisata budaya di Luwu Timur,” katanya. (*)
Tinggalkan Balasan