Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Tiga Desa di Sulsel Raih Juara di Ajang ADWI 2021, Plt Gubernur Apresiasi Kerja Keras Semua Pihak

Andi Sudirman Sulaiman.

MAKASSAR, TEKAPE.co — Tiga desa di Sulawesi Selatan (Susel) meraih juara dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tiga desa yang memberikan kado istimewa di akhir tahun 2021 ini adalah Desa Wisata Lembang Nonongan, Kabupaten Toraja Utara, sebagai Juara III Terbaik Desa Wisata Kategori Konten Kreatif.

Kemudian Desa Wisata Kole Sawangan, Kabupaten Tana Toraja, sebagai Juara V Desa Wisata Terbaik Kategori Souvenir.

Selanjutnya, Desa Wisata Ara, Kabupaten Bulukumba, sebagai Juara V Desa Wisata Berkembang.

Penghargaan diberikan pada malam puncak ADWI 2021. Kemenparekraf memberikan penghargaan kepada 7 (Tujuh) kategori penilaian bagi desa wisata, diantaranya CHSE, Desa Digital, Suvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam keterangannya, Kamis 9 Desember 2021, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas capain dan hasil kerja keras seluruh pihak.

“Alhamdulillah, kita bersyukur dan bangga, karena tiga desa di Sulawesi Selatan mendapatkan gelar Anugerah Desa Wisata terbaik. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak,” kata Andi Sudirman Sulaiman.

Penghargaan ADWI 2021 tersebut diserahkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021, malam.

Diketahui dari 75 ribu desa di seluruh Indonesia, yang mendaftar mengikuti ADWI sebanyak 1.831 desa.

Dengan melalui seleksi ketat, kemudian terpilih 50 desa yang kemudian Menparekraf melakukan visitasi dan tim mengunjungi desa tersebut secara langsung.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Prof Jufri menyampaikan, proses yang dilalui sangat panjang dan ketat, dari 300 dikerucutkan menjadi 100 dan kemudian 50 desa.

“Kita bersyukur, masuk dua kategori. Yang pertama untuk konten kreatif dan souvenir, termasuk kerajinan kriya. Sedangkan Desa Ara, Kabupaten Bulukumba, masuk dalam kategori baru yang ditambahkan yaitu, desa rintisan,” jelasnya.

Lanjutnya, bahwa desa-desa ini akan dijadikan model agar dapat manjadikan desa lainnya di Sulsel, menjadi lebih baik. Serta lebih bersiap untuk ADWI 2022.

Tiga desa yang meraih penghargaan sebutnya, memang selama berkompetisi sangat diperhatikan, agar memenuhi indikator penilaian yang ada. Capain yang diraih pun membanggakan.

“Ini kado akhir tahun untuk Sulsel,” ucapnya.

Ia mengatakan, yang perlu menjadi perhatian, khususnya terkait sarana dan prasarana. Termasuk kesediaan untuk homestay, konsep yang ditawarkan bagi wisatawan adalah tinggal di rumah warga.

Dengan harapan masyarakat terberdayakan secara ekonomi, keramahan masyarakat lokal juga dapat dirasakan.

“Meskipun di rumah, tetapi mereka juga bisa menunjukkan hospitality atau pelayanan yang baik kepada tamu. Bahkan, dengan menginap di rumah asli penduduk, wisatawan juga bisa merasakan suasana kekeluargaan dan keakraban serta nilai budaya yang melekat di masyarakat tersebut,” tuturnya.

Sedangkan, Menparekraf Salahuddin Uno sendiri telah menuntaskan visitasi ke-50 desa wisata di Tanah Air dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Tuntasnya visitasi tersebut memberi pengalaman spiritual tersendiri.

Ia meyakini bahwa desa-desa tersebut yang akan membangun Indonesia di masa mendatang. Termasuk tiga desa Sulsel yang meraih pengharagaan terbaik.

Sandiaga juga memohon dukungan bagi semua pihak untuk melanjutkan program ADWI ke depan agar bisa ditingkatkan dan di tahun berikutnya.

Termasuk meminta dukungan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk sama-sama membangkitkan perekonomian melalui desa-desa wisata sehingga memberi dampak yang besar bagi masyarakat desa dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Pak Menko, mohon dukungan kepada semua pihak untuk membangun bersama-sama untuk homestay agar bisa disentuh dan sarana prasarana yang ada di desa wisata bisa dilakukan mungkin dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kita bisa membangun sarana-sarana hunian wisata demi kebangkitan Indonesia dan desa wisatalah yang akan menjadi lokomotifnya,” sebutnya. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini