Ternyata Mahasiswa yang ‘Diculik’ di Pontap Diduga Sindikat Pembajak Akun WA Pejabat TNI
MAKASSAR, TEKAPE.co – Warga Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Ig (20) yang dikabarkan ditahan oleh tiga orang yang mengaku sebagai polisi, ternyata diduga salah satu pelaku yang masuk dalam sindikat pembajak akun atau kloning aplikasi WhatsApp (WA).
Ig, yang juga seorang mahasiswa di salah satu universitas di Palopo itu dikabarkan ‘diculik’ tiga orang yang mengaku polisi.
Keluarga di Palopo sempat resah, karena setelah dibawa pergi oleh orang yang mengaku polisi, sempat tak diketahui kemana rimbanya, sejak Kamis 6 Desember 2018.
BACA JUGA:
Warga Pontap Palopo Ditahan Orang Mengaku Polisi, Belum Diketahui KabarnyaSebut Tidak Ada Penangkapan di Pontap, Kapolres Palopo: Sedang Kami Selidiki
Polisi di Palopo pun mengaku tak mengetahui adanya penangkapan Ig, yang ternyata belakangan diketahui diamankan karena diduga terlibat dalam sindikat kloning akun WA milik pejabat TNI di sejumlah daerah.
Ig ditahan bersama dua orang rekannya yang lain, yakni berinisial AL dan AS. Tiga orang ini diduga sindikat kloning akun WA, kemudian menipu dengan cara meminta pulsa dan uang dari para korbannya.
BACA JUGA:
Pembajak Akun WA Pejabat TNI Teridentifikasi Dilakukan Orang di Palopo
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Drs Alamsyah MSi, dalam rilisnya, Sabtu 8 Desember 2018, menyebutkan, Kodam XIV/Hasanuddin telah membentuk tim untuk menyelidiki berbagai kasus yang terjadi.
Setelah tim Kodam melakukan pengusutan sejak 1 hingga 5 Desember, tim berhasil mendeteksi dan menangkap dua orang pelaku penipuan yang berada di daerah Palopo berinisail AL dan AS.
Setelah dilakukan pengembangan terhadap dua pelaku tersebut, tim kembali berhasil menangkap satu orang kawanan jaringan terorganisir yang berinisial IG, yang berstatus mahasiswa.
Ia menyebutkan, proses penyelidikan kasus itu terus dikembangkan, guna mengungkap modus yang merugikan banyak orang.
“Saat ini, tim kembali berhasil mendeteksi yang disinyalir menjadi induk dari jaringan yang digunakan oleh para pelaku,” ucapnya.
Ia menyebutkan, jaringan ini tidak hanya di Sulsel tapi berkaitan dengan berbagai daerah di Indonesia. Mereka bekerja sama dengan pihak lain serta memiliki alat atau sistem IT yang canggih.
“Juga diduga dikendalikan oleh operator yang saat ini masih dalam pengembangan oleh tim Kodam Hasanuddin. Diharapkan dalam waktu dekat ini dapat terungkap,” ujar Kapendam Kolonel Alamsyah. (*)
Tinggalkan Balasan