Respon Tingginya Kekerasan Anak di Lingkungan Sekolah, PT ANA Gelar Training Untuk Guru di Sekolah Binaan
MORUT, TEKAPE.co – Maraknya kekerasan terhadap perempuan menunjukkan angka 9.753 kasus. Jika dilihat dari jenis kelamin, kasus tersebut ada 1.532 untuk laki-laki atau 15,7% dan 9.042 untuk perempuan atau 92,7%.
Dari data tersebut, menunjukkan kekerasan terhadap perempuan lebih tinggi dibandingkan kekerasan terhadap laki-laki.
Berdasarkan tempat kejadian kekerasan anak, ada 335 kasus dan 417 jumlah korban yang ada di sekolah. Data tersebut dikutip dari (Kemenpppa.go.id/ 1 januari 2022).
Dari data tersebut masih menunjukkan adanya kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan.
Melihat data tersebut, PT Agro Nusa Abadi (ANA) dan PT Astra Agro Lestari (AAL) prihatin, sehingga berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung usaha pemerintah dalam mengampanyekan agar kekerasan pada perempuan dan anak tidak terjadi di lingkungan perusahaan, maupun sekolah yang menjadi sekolah binaan.
Upaya kampanye tersebut dimulai dari dunia pendidikan, dengan mengadakan kegiatan Training guru yang dilaksanakan, Sabtu, 11 Juni 2022.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 200 peserta dan puluhan sekolah internal dan eksternal di lingkup perusahaan.
Narasumber pada acara tersebut adalah praktisi pendidikan, yaitu Muchammad Iqbal, S.Pd., M.Pd, dan Yunita Syarifatul Umami, S.Pd., M.Pd. Kedua pembicara itu tampak interaktif dengan para peserta seminar.
“Bentuk kekerasan pada perempuan dan anak bisa dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan Verbal, kekerasan seksual, dan eksploitasi anak atau perempuan. Upaya preventif terhadap kekerasan pada perempuan dan anak bisa dimulai dari rumah, sekolah serta lingkungan masyarakat,” ungkap pemateri Yunita.
Dalam sesi lain kegiatan training itu, para peserta dibekali dengan materi tentang Emotional Spiritual Quotion atau yang lebih dikenal dengan ESQ.
“Kecerdasan anak tidak melulu kepada kecerdasan intelektual atau IQ tetapi juga ada kecerdasan Emosional dan Spiritual yang juga perlu digali dan di kembangkan oleh tenaga pendidik agar peserta didik bisa menjadi manusia yang baik, berbudi luhur dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan baik,” ungkap pemateri Iqbal.
Sementara itu, Social Engagement Department PT Astra Agro Lestari, Intan Nurcahayani, dalam sambutannya, menyampaikan, Program Training guru kali ini masih dilakukan dengan cara webinar atau online, karena masa pandemik masih belum sepenuhnya dinyatakan selesai oleh pemerintah.
Ia mengatakan, kedepannya, jika pandemi ini selesai, harapnnya kegiatan training ini bisa dilakukan secara offline atau tatap muka, agar kegiatan training ini bisa lebih maksimal.
“Asisten CSR di setiap anak perusahaan dari PT Astra Agro Lestari, juga diharapkan untuk mensupprot kegiatan training ini, agar bisa berjalan dengan lancar. Sebab tidak semua tempat memiliki jaringan yang baik dan membantu mengimplementasikan hasil training ini di sekolah binaan agar hasilnya bisa sesuai dengan harapan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut Intan, bisa menjadi wahana pembekalan terhadap Tenaga Pendidik baik internal maupun eksternal serta bisa menularkan ilmu yang sudah didapatkan selama pelatihan kepada rekan Tenaga pendidik lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu, panitia juga memberikan kesempatan ke pada peserta untuk memberikan testimoni.
Salah satu peserta adalah Arinawati. Ia mengatakan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya Training yang dilaksanakan oleh PT Astra Agro Lestari, karena materinya sangat berarti sekali untuk diaplikasikan untuk diri sendiri, dalam lingkup keluarga, dan dalam lingkungan pekerjaan di sekolah untuk menangani berbagai karakter peserta didik.
Kegiatan training kompetensi guru untuk sekolah internal dan eksternal ini didampingi oleh Asisten CSR PT Agro Nusa Abadi, Mochammad Nurul Huda.
Nurul Huda mengatakan, pendidikan tidak hanya menjadi tanggungjawab dari guru saja tetapi menjadi tanggungjawab stakeholder yang ada di satuan pendidikan tersebut.
“Kualitas pendidikan juga tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas pendidikan saja tetapi juga ada peran penggiat pendidikan baik berupa yayasan maupun lembaga pendidikan dan dunia industri.
Keberhasilan dalam dunia pendidikan juga melibatkan peran serta orangtua dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Trining ini merupakan kali kedua yang diselenggaran oleh PT Agro Nusa Abadi untuk meningkatkan kompetensi guru yang ada di lingkungan operasional perusahan, setelah diawal tahun kemarin kegiatan serupa juga digelar dengan melibatkan komite dari setiap sekolah binaan.
“Dengan tema menciptakan lingkungan yang ramah untuk anak dan perempuan diharapkan agar kekerasan dalam instansi pendidikan dan lingkungan sekitar tidak terjadi dan tindakan preventif apa saja yang dilakukan agar kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa diminimalisir,” ungkap Nurul Huda. (hms/fid)
Tinggalkan Balasan