PT Luwu Timur Gemilang Teken MoU, Dorong Kolaborasi Bisnis Sektor Strategis Antardaerah
MAKASSAR, TEKAPE.co – Langkah konkret untuk memperkuat ekonomi daerah dilakukan PT Luwu Timur Gemilang (LTG) dengan menjalin nota kesepahaman (MoU) bersama tiga BUMD dari Sulawesi Selatan.
Fokus utama kerja sama ini adalah membuka peluang kolaborasi di sektor-sektor strategis seperti pangan, pertanian, kelautan, dan pertambangan.
Penandatanganan berlangsung Senin, 16 Juni 2025, usai Workshop Penyusunan Manajemen Risiko yang digelar Neural Teknologi Indonesia (NTI) di Meeting Room Cafe Sinrilik, Makassar.
Tiga BUMD yang menjadi mitra dalam kesepakatan ini yakni Perumda Simpurusiang (Luwu Utara), Perumda Karya Lasinrang (Pinrang), dan Perseroda Bantaeng Sinergi Cemerlang (Bantaeng).
Direktur Utama PT LTG, Ikal AS, menegaskan bahwa tujuan utama kerja sama ini adalah memperkuat peran BUMD sebagai instrumen pembangunan ekonomi daerah secara kolaboratif.
“Kita ingin menciptakan ekosistem bisnis antardaerah yang saling menguntungkan. Tujuannya bukan hanya pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing daerah melalui pengelolaan komoditas unggulan secara terintegrasi,” ujar Ikal.
Salah satu peluang yang mulai dijajaki adalah pengembangan komoditas rumput laut bersama Perumda Karya Lasinrang dari Pinrang.
Selain itu, sektor pertambangan dan distribusi pangan juga menjadi fokus yang akan dibahas lebih teknis ke depan.
Dirut Simpurusiang, Bustani SS, menyambut baik inisiatif ini dan menyebutnya sebagai bentuk konsolidasi kekuatan ekonomi daerah.
Hal senada disampaikan Dirut Karya Lasinrang, Juhamran, dan Dirut BASIC, Muhammad Iqbal Noor, yang menekankan pentingnya aliansi strategis BUMD untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar luar.
Hadir dalam kegiatan ini para pemimpin dari masing-masing BUMD:
PT LTG: Ikal AS (Dirut), Adam Safar (Direktur Umum), Perumda Simpurusiang: Bustani SS (Dirut), Muh. Gazali Nur (Dewas), Perumda Karya Lasinrang: Juhamran (Dirut), Perseroda Bantaeng Sinergi Cemerlang: Muhammad Iqbal Noor (Dirut), Kardiana S (Dir. Keuangan), Ahmad Muhtar (Dir. Operasional).
Ikal menutup dengan harapan bahwa MoU ini menjadi awal dari transformasi BUMD di Sulsel sebagai pelaku utama pembangunan, bukan sekadar entitas administratif. (*)
Tinggalkan Balasan