Proses Otopsi dan Identifikasi Kerangka di Palopo, Ditemukan Tanda Kekerasan
PALOPO, TEKAPE.co – Tim forensik Polda Sulawesi Selatan, telah melakukan proses otopsi dan identifikasi terhadap kerangka manusia yang ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
Proses otopsi dan identifikasi dipimpin dr. Denny Matius, M.Kes, Sp.F (ahli forensik Polda Sulsel). Ia mengatakan, otopsi datang dari penyidik Polres Kota Palopo.
“Permintaan otopsi datang dari penyidik Polres Kota Palopo. Kami telah melakukan proses otopsi sekaligus identifikasi terhadap kerangka yang ditemukan. Prosesnya berjalan lancar,” ujar dr. Denny kepada awak media, Jumat 14 Februari 2025.
BACA JUGA: Tim Forensik Polda Sulsel Mulai Otopsi Kerangka yang Ditemukan di Battang Barat Palopo
Ia menjelaskan bahwa identifikasi kerangka membutuhkan waktu, terutama untuk memastikan identitas individu yang bersangkutan.
Pihaknya telah mengambil beberapa data medis yang nantinya akan dicocokkan dengan data keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
“Salah satu langkah terpenting dalam identifikasi adalah pemeriksaan DNA. Kami sudah mengambil sampel DNA dan akan mengirimkannya ke Pusat DNA di Mabes Polri. Proses ini akan memakan waktu cukup lama,” jelasnya.
BACA JUGA: Tim SAR Hanyut di Bendung Leko Pancing Saat Evakuasi Warga Terjebak Banjir
Dugaan Tanda Kekerasan
Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya tanda kekerasan pada kerangka tersebut, Dr. Denny mengungkapkan bahwa timnya menemukan beberapa indikasi yang mengarah ke dugaan tersebut.
Namun, kepastian mengenai penyebab kematian masih harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium lebih lanjut di Makassar.
“Dari kondisi jenazah, yang tersisa hanya kerangka. Diperkirakan sudah berada di lokasi penemuan lebih dari enam bulan, bahkan mungkin setahun.”
BACA JUGA: Heboh Penemuan Kerangka Manusia di Battang Barat Palopo, Polisi Selidiki
“Kami menemukan beberapa dugaan tanda kekerasan, tetapi harus dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium,” katanya.
Pihaknya menegaskan bahwa saat ini prioritas utama adalah mengidentifikasi siapa individu tersebut sebelum menentukan penyebab kematian.
“Kami terus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari sebab kematian. Namun, yang paling mendesak saat ini adalah memastikan identitas kerangka ini,” tutupnya.(*)
Tinggalkan Balasan