Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Program Beasiswa Sejak Semester Pertama, Harapan Besar Gen-Z Luwu Timur Bisa Kuliah

Para generasi zilenial pada seminar 'Unboxing PTN Favorit, dan Pemburu Beasiswa' yang digagas Master Education Center, di Hotel Sikumbang, Tomoni, Sabtu 9 November 2024. (ist)

MALILI, TEKAPE.co – Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi hanya angan-angan bagi sebagian besar Gen-Z di Luwu Timur. Keinginan kuliah kerap terkendala biaya.

Program beasiswa yang selama ini berjalan di Luwu Timur, belum sepenuhnya menjamin biaya kuliah karena mahasiswa baru menerimanya setelah semester ketiga.

Padahal beban terberat orangtua justru saat hendak memasukkan anaknya ke perguruan tinggi. Masalah akan berkurang andai beasiswa sudah diterima sejak semester pertama.

Wajar jika data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Timur mencatat sepanjang tahun 2023, sekitar 73,12 persen pemuda yang tamat SMA di Bumi Batara Guru ini tidak bisa lanjut kuliah.

Mereka terpaksa berusaha mencari kerja dengan modal ijazah SMA untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi orang tua.

Ujung-ujungnya banyak yang menganggur karena sulit bersaing masuk perusahaan, mau buka usaha juga nihil modal.

Fakta ini kembali menghantui para siswa SMA sederajat Kelas XII di Luwu Timur saat ini, mereka mulai was-was tak bisa kuliah.

Seperti dirasakan Ida Bagus Dyana Kusuma Pradana (17), siswa SMAN 10 Luwu Timur yang mengaku sudah siap menerima kenyataan jika orang tuanya tidak bisa membiayai kuliahnya.

Iam -begitu sapaan karibnya- sadar, tidak mungkin memaksakan kuliah jika mengandalkan gaji orangtuanya yang hanya karyawan di sebuah restoran di Bali.

“Gaji bapak yang dikirim setiap bulan hanya cukup buat kebutuhan sehari-hari saya, adik dan nenek di sini,” kata warga Desa Margomulyo, Kecamatan Tomoni Timur ini.

Malah Iam sudah ambil ancang-ancang bakal ikut orangtuanya bekerja di Bali.

“Sudah syukur kalau diterima jadi cleaning service,” tutur Iam, ditemui di sela-sela acara seminar ‘Unboxing PTN Favorit, dan Pemburu Beasiswa’ yang digagas Master Education Center, di Hotel Sikumbang, Tomoni, Sabtu 9 November 2024.

Namun usai mengikuti seminar itu, ada secercah harapan di benak Ian. Ada peluang baginya kuliah kalau benar beasiswa diberikan sejak semester pertama.

“Kalau benar demikian, saya mulai semangat lagi untuk kuliah. Sebelum ikut seminar ini, saya dan beberapa teman di SMAN 10 pesimis bisa kuliah,” tutur Iam.

Program pemberian beasiswa sejak awal kuliah ini disampaikan Irwan Bachri Syam (Ibas) yang hadir sebagai narasumber dalam seminar tersebut.

Salah satu program andalan Ibas, penggagas beasiswa Pemkab Luwu Timur, yang juga merupakan calon Bupati Luwu Timur periode 2025-2030, adalah beasiswa sebesar Rp6 juta yang diberikan sejak awal kuliah.

Menurut Ibas, program beasiswa ini terinspirasi dari perjalanan hidupnya sendiri yang juga merasakan sulitnya kuliah karena tak punya biaya.

Kisah rumit perjuangan Ibas meraih gelar sarjana yang belakangan dituangkan dalam film berjudul ‘Ir.Wan’ menggambarkan betapa sulitnya pemuda Luwu Timur melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi.

Masalah yang ternyata masih terus berlangsung hingga kini, terbukti dengan data hanya sekitar 26 persen Gen-Z Lutim yang lanjut kuliah pada tahun 2023.

“Saya tidak mau lagi kesulitan yang saya alami dulu, dirasakan lagi anak muda Luwu Timur sekarang,” kata Ibas, dalam seminar tersebut.

Ibas dengan tegas memotivasi 400-an pelajar yang hadir di acara tersebut agar mau lanjut kuliah.

Sebab jika dirinya memenangkan Pilkada 2024 ini, maka pemerintah Luwu Timur akan memberikan beasiswa sejak semester pertama dengan nominal yang lebih tinggi dari yang diterima sekarang.

“Soal biaya (kuliah), biar pemerintah yang tanggung. Adik-adik fokus saja kuliah, menyiapkan diri menjemput masa depan yang cerah,” ujar penggagas program beasiswa Luwu Timur ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini