Tekape.co

Jendela Informasi Kita

PKK Luwu Timur Siapkan Gerakan Edukasi Sampah Keluarga Pasca Studi Tiru ke Jawa

Bupati Luwu Timur bersama PKK dan rombongan saat studi tiru ke Pulau Jawa soal pengelolaan sampah. (ist)

LUWU TIMUR, TEKAPE.co — Sepulang dari kunjungan studi tiru ke Yogyakarta, Banyumas, dan Bandung bersama Bupati Luwu Timur, Ketua TP PKK dr Ani Nurbani langsung mengambil langkah cepat.

Dia mengaku akan memulai gerakan edukasi pengelolaan sampah berbasis keluarga, sebagai bentuk konkret keterlibatan PKK dalam menyukseskan program lingkungan di Luwu Timur.

Sampah Rumah Tangga Jadi Titik Awal Perubahan

Menurut dr Ani, pelajaran paling penting dari ketiga daerah yang dikunjungi adalah bahwa perubahan besar dalam pengelolaan sampah dimulai dari rumah—dan ibu rumah tangga memegang peran kunci.

“Ibu rumah tangga adalah garda terdepan dalam mengatur ritme kebiasaan keluarga. Kalau ibu di rumah terbiasa memilah sampah, maka satu rumah sudah ikut sistem,” ujarnya.

Melihat keberhasilan program seperti TPS3R Kedungrandu di Banyumas dan TPS Taman Cibeunying di Bandung, PKK Luwu Timur siap memulai edukasi sistematis, dimulai dari Towuti, Tomoni, Burau, dan Malili—wilayah yang menjadi prioritas pengembangan TPS3R di kabupaten ini.

Empat Aksi Nyata: PKK Bergerak ke Akar Rumput

dr Ani menyampaikan bahwa TP PKK Luwu Timur akan menjalankan empat aksi utama:

1. Kampanye Edukasi Langsung: Tim kader PKK akan turun ke desa dan kelurahan untuk memberikan edukasi soal pemilahan sampah rumah tangga, dengan dukungan DLH dan komunitas peduli lingkungan.

2. Kader PKK Hijau: Tiap desa akan memiliki minimal tiga kader khusus yang fokus pada isu lingkungan dan menjadi agen perubahan perilaku warga.

3. Pelatihan Mandiri: PKK akan mengadakan pelatihan pembuatan kompos dan pengelolaan bank sampah untuk memaksimalkan manfaat dari pemilahan.

4. Sinergi dengan PT Vale dan TPS3R: Kader PKK akan dilibatkan langsung dalam proses edukasi di lokasi TPS3R seperti Baruga dan Tomoni, sambil memperkuat kolaborasi dengan PT Vale dalam bentuk fasilitas dan pelatihan.

Dari Sumpah Beruang ke Luwu Timur Hijau

Inspirasi kuat datang dari program “Sumpah Beruang” di Banyumas yang mampu mengubah persepsi masyarakat: sampah bukan lagi beban, tapi sumber nilai. Konsep serupa ingin diterapkan oleh PKK di Luwu Timur dengan pendekatan khas lokal.

“Kami ingin membentuk modul edukasi sampah berbasis keluarga. Mulai dari anak-anak, ibu, hingga lansia. Sampah harus dikelola dengan semangat gotong royong,” terang dr Ani.

PKK juga akan menggelar lomba antar rumah tangga paling sadar sampah dan menilai kader lingkungan terbaik tiap kecamatan sebagai bentuk motivasi.

PKK Siap Pimpin Revolusi Mental Lingkungan

Gerakan ini bukan sekadar program tambahan, melainkan strategi jangka panjang PKK untuk membangun budaya bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Kami ingin menjadikan Luwu Timur sebagai contoh nasional gerakan keluarga peduli sampah. Ini bukan tugas DLH saja. Ini tanggung jawab bersama. Dan PKK siap memimpinnya,” tegas dr Ani dengan semangat.

Dengan langkah terstruktur, kolaboratif, dan menyentuh akar budaya rumah tangga, PKK Luwu Timur bertekad mengubah paradigma lama soal sampah menjadi peluang baru untuk masa depan yang lebih hijau. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini