PGSD UNCP Gelar Festival Budaya Bugis, Tampilkan Seni Hingga Ritual Adat
PALOPO, TEKAPE.co – Program Studi PGSD FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) menggelar festival Budaya Bugis, dengan mengusung tema ‘Manifestasi Pangadereng berbasis Toddo’puli Temmalara,’ Rabu 15 Januari 2020, di Aula Kampus UNCP.
Peserta festival diikuti seluruh mahasiswa PGSD semester 3 sebanyak 340 Mahasiswa.
Kegiatan itu dibuka Dekan Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) Dr Rusdiana Junaid MHum MA.
Festival Budaya ini merupakan Ujian Akhir Semester (UAS) dari matakuliah Pengetahuan Budaya Bugis pada program Studi PGSD.
Festival ini menampilkan sejumlah pagelaran seni, seperti menari, makkelong ogi, massure, mangaru, puisi bugis, vocal grup, dan juga menampilkan makanan khas Bugis.
Untuk pagelaran menari, ada tari padduppa, tari pangadakkang, tari mappadendang, tari pagellu, tari indo logo, tari 4 etnis, dan tari pakarena.
Sementara konten ritual adat Bugis ditampilkan massure’, mangaru, dan mappadendang. Sedangkan konten makanan khas bugis, disajikan sokko patanrupa, kue berbahan dasar gula merah, kue berbahan dasar sagu, dan kue berbahan dasar pisang.
Sedangkan pagelaran lagu Bulu alau na tempe, lontara marioloe, yabelale, tanah ogi wanuakku, asekki ada jancie, ongkona sidenreng, dan ongkona arumpone.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengetahuan Budaya Bugis Prodi PGSD FKIP UNCP, Andi Kilawati, mengatakan, festival ini merupakan sebuah aktualisasi kecintaan akan nilai- nilai kearifan lokal, yang mewujud pada pagelaran adat Bugis berbasis toddo’puli temmalara (tidak mundur selangkahpun dari perjuangan dalam mempertahankan harkat dan martabat atau siri).
“Mahasiswa adalah pewaris peradaban. Perlu sebuah gerak pembudayaan nilai-nilai kearifan lokal, agar bangsa ini tidak kehilangan akar sejarah dan budaya lokal,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Prodi PGSD FKIP UNCP, Dr Sehe Madeamin MPd, mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya, di era globalisasi ini, memang perlu adanya revitalisasi budaya.
“Saya pikir ini penting, agar mahasiswa tetap memiliki daya juang dan jati diri siri na pesse,” tandasnya.
Dekan FKIP UNCP, Dr Rusdiana Junaid, dalam sambutannya, mengatakan, sari pati dari festival budaya Bugis berbasis toddo puli temmalara ini adalah adele (adil), lempu (kejujuran), tongeng (kebenaran), getteng (ketegasan).
“Empat point inilah yang perlu menjadi fighting spirit pada diri setiap kita,” ungkapnya. (rilis)
Tinggalkan Balasan