Pemprov DKI Jakarta dan PLN Olah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan
JAKARTA, TEKAPE.co – Pemprov DKI Jakarta berkerjasama dengan PLN mengolah sampah menjadi energi yang ramah lingkungan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini dalam mendukung akselerasi transisi energi dari yang tadinya berbahan bakar fosil menjadi bahan bakar energi terbaru.
Dalam hal ini menggunakan bahan bakar jumputan padat (BBJP) yang berasal dari olahan sampah.
“Karena memang dari target PLN di tahun 2025 akan ada program namanya co-firing yakni bahan bakar PLTU yang tadi hanya berbasis pada batubara nanti dicampur baik dengan bahan bakar jumputan padat dari sampah atau dari biomassa.
Itu jadi bagian dari strategi transisi energi,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat penandatanganan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis 8 Juni 2023.
Darmawan mengatakan, selain mengurangi permasalahan lingkungan, pengolahan sampah juga bakal berdampak pada beberapa aspek lainnya, termasuk mengurangi angka pengangguran.
“Kerja sama ini akan juga menyelesaikan berbagai persoalan baik dari aspek lingkungan, kemudian dari sudut aspek menciptakan lapangan kerja, juga tentu saja dari aspek bagaimana bisa menurunkan emisi gas rumah kaca,” tuturnya.
Darmawan menuturkan, nantinya, sampah dari Jakarta yang dibuang di TPA Bantargebang akan diolah dengan konsep Refuse Derived Fuel atau RDF yang telah dijalankan Pemprov DKI Jakarta.
Dengan konsep itu, PLN perharinya bisa menghasilkan 1.000 ton bahan bakar jumputan dari 3.000 ton olahan sampah.
Nantinya hasil bahan bakar jumputan padat itu akan dijadikan energi biomassa di beberapa PLTU, diantaranya PLTU Suralaya, PLTU Labuan hingga PLTU Indramayu.
“Karena prosesnya dari 3 ton kemudian diolah menjadi bahan bakar jumputan padat menjadi 1 ton,” kata Darmawan.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyambut baik kerja sama ini.
Menurutnya, yang terpenting adalah sampah di Jakarta bisa tertangani dan diolah menjadi sesuatu yang menghasilkan.
“Memang kapasitasnya pertama masih kecil ya 1000 ton per hari.
Nanti kalau ini sudah bisa berjalan dengan baik tentunya tempat wilayah lain juga kita pikirkan,” kata Heru.
Heru mengatakan, sejauh ini, pengolahan sampah dengan konsep RDP di TPA Bantargebang sudah bisa menghasilkan 700 ton bahan bakar jumputan per harinya.
“Mungkin ada teknologi-teknologi lain, tapi hari ini kami menggunakan konsep RDF dan konsep ini sudah berjalan juga di Bantargebang.
Tadi saya sampaikan 2000 ton sekarang menghasilman 700 ton hasil proses RDF,” kata dia.(*)
Tinggalkan Balasan