Pembentukan Korkom IMM Unismuh Makassar Berpolemik, Meditek Dianggap Profokator
MAKASSAR, TEKAPE.co – Pembentukan Koordinator Komisariat (KORKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menuai polemik.
Sejumlah Pimpinan Komisariat IMM di Kampus Unismuh Makassar melakukan penolakan terhadap penunjukan ketua Korkom Unismuh Makassar.
Pembentukan Korkom IMM dalam kaidah organisasi dijelaskan dalam Tanfidz, Anggaran Rumah Tangga IMM BAB III Pasal 9 point ke 4, Pimpinan Cabang dapat membentuk Koordinator Komisariat (KORKOM) dengan mengadakan rapat pleno yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 unsur pimpinan cabang dan 2 perwakilan pimpinan komisariat.
Terdapat tiga dari delapan pimpinan Komisariat yang berada di zona Unismuh menolak penunjukan ketua korkom Unismuh.
Sebab dianggap sepihak dan tidak melibatkan seluruh unsur Pimpinan Komisariat yang ada Unismuh Makassar.
Menyikapi hal itu, Ketua Cabang IMM Kota Makassar bidang organisasi, Muhammad Husein, memberikan klarifikasi.
Muhammad Husein, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Tekape.co, Rabu 30 Juni 2021, menjelaskan, pembentukan Korkom di beberapa Perguruan Tinggi, yang menjadi zona teritorial PC IMM Kota Makassar, termasuk KORKOM Unismuh Makassar, telah dibentuk sesuai dengan kaidah organisasi pada ART BAB III Pasal 9 point ke-4.
Dimana unsur Pimpinan Cabang dan 2 perwakilan Pimpinan Komisariat telah diundang, baik secara lisan maupun tertulis.
“Akan tetapi, tiga Komisariat yang tidak menerima hasil keputusan tersebut, tidak merespon dengan baik dan tidak menghadiri undangan Pimpinan Cabang,” katanya.
Sehingga, kata Husein, memandang kebutuhan organisasi dan merujuk pada AD BAB VII Pasal 19 point pertama “Musyawarah dapat berlangsung dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asal yang berkepentingan telah diundang secara sah, maka rapat tetap dilanjutkan.”
Husein juga menyayangkan opini miring berkaitan pembentukan KORKOM Unismuh, yang diberitakan oleh media resmi DPD IMM Sulsel, Meditek.
Menurutnya, opini tersebut dinilai asumtif, tidak berbasis data dan tidak terkonfirmasi.
“Saat pemilik akun yang menerbitkan berita, mengaku tidak mengetahui berita yang tersebar dan kaget ketika dikonfirmasi oleh Pimpinan Cabbang IMM Kota Makassar. Hal tersebut terkesan sangat konspiratif dan profokatif,” tandas Husein.
Ia menjelaskan, DPD IMM Sulsel yang secara subtansi kerja adalah penguatan keorganisasian, haruslah mendukung setiap agenda positif pimpianan di bawahnya, serta mencegah setiap hal yang memicu konflik dan mengganggu stabilitas organisasi.
“Tersebarnya berita atas nama Media kesayangan kader IMM Sulsel ini mencederai profesionalitas DPD IMM Sulsel,” tegas Husein.
Husein berharap, kedepannya tidak terdapat lagi penyalahgunuaan akun dan berita yang bersifat profkatif, yang dapat merusak citra organisasi.
“Kami Pimpinan Cabang akan melakukan koordinasi dan pemanggilan terhadap seluruh Pimpinan Komisariat dalam rangka penertiban organisasi dan berkoordinasi dengan DPD IMM Sulsel terkait masalah berita yang melibatkan Meditek IMM Sulsel,” katanya.
Husein juga menuntut, agar DPD IMM Sulsel, dalam hal ini pimpinan setingkat diatas Pimpinan Cabang, agar berkerja lebih professional dan proporsional. (rilis)
Tinggalkan Balasan