Organisasi Perempuan Dunia Serukan Perdamaian Myanmar
MYAMAR, TEKAPE.co – Organisasi perempuan dunia, Internasional Women’s Peace Group (IWPG), LSM berstatus konsultatif khusus dengan ECOSOC PBB dan berkantor pusat di Korea Selatan, mengajak seluruh perempuan di seluruh dunia untuk bergabung guna perdamaian di Myanmar pasca kudeta oleh militer.
Internasional Women’s Peace Group (IWPG), menyampaikan seruan solusi damai untuk menyelesaikan krisis Myanmar.
“Kami akan bergabung dengan kelompok sipil perempuan di seluruh dunia untuk perdamaian di Myanmar,” ujar Ketua IWPG, Hyun Sook Yoon, dalam rilis resminya, yang diterima Tekape.co, Sabtu 3 April 2021.
Hyun Sook Yoon, menyatakan keprihatinannya atas pelanggaran hak asasi manusia dan pertumpahan darah rakyat di Myanmar.
Pihaknya berharap, militer Myanmar dan para demonstran harus menyelesaikan masalah ini tanpa kekerasan dan dengan cara yang damai.
IWPG mengatakan, militer Myanmar mengerahkan kekuatan mereka untuk menekan demonstrasi tanpa kekerasan yang mulai dilakukan warga Myanmar pada Februari 2021.
Bahkan sampai saat ini, banyak rakyat Myanmar yang terluka dan meninggal dunia.
“Kehidupan manusia tidak boleh diabaikan untuk alasan apa pun, dan kekerasan yang mengorbankan nyawa manusia tidak dapat diterima untuk tujuan apa pun,” tandasnya.
Selain itu, IWPG akan bersatu dengan kelompok sipil perempuan di seluruh dunia untuk mencapai perdamaian di Myanmar.
“Kami akan terus mendesak masyarakat internasional untuk secara damai menyelesaikan pertumpahan darah di Myanmar,” katanya.
Melalui pernyataan tersebut, IWPG meminta masyarakat internasional dan Myanmar, untuk mengakhiri penindasan bersenjata dari militer Myanmar, serta menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat warganya, agar militer Myanmar dan para pengunjuk rasa dapat berpartisipasi dalam dialog untuk mencapai keputusan yang damai, untuk mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Global Alliance of National Human Rights, untuk secara aktif menanggapi permasalahan ini.
Juga untuk mendesak masyarakat sipil perempuan lainnya di seluruh dunia untuk mengumumkan pernyataan untuk Myanmar, serta untuk mendesak pers dan media di setiap negara untuk secara aktif meliput. (*)
Tinggalkan Balasan