Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Nasib Malang Sepasang Kakek-Nenek di Palopo, Tinggal di Gubuk Berdinding Terpal dan Berlantai Tanah

Gubuk kakek Mareng (68) samping lapangan Futsal Sinar Setujuh, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

PALOPO, TEKAPE.co – SUNGGUH miris nasib keluarga Mareng (68). Ia tinggal bersama istrinya Sulastri (60) serta dua cucunya, di sebuah gubuk berukuran 5 x 5 meter, yang berada di samping lapangan Futsal Sinar Setujuh, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Bagaimana tidak, kakek dan nenek dua cucu ini tinggal di gubuk yang berdinding terpal dan berlantai tanah, yang dibangun di tanah yang bukan miliknya.

Saat ditemui di kediamannya, Jumat 12 Februari 2021, Sulastri mengaku dirinya bersama sang suami beserta dua orang cucunya, sudah lima bulan tinggal di gubuk yang berlantai tanah dan sebagian berdinding terpal itu.

“Awalnya, saya bersama keluarga di bangunan sebelah, namun adanya pembangunan masjid, sehingga kita pindah. Sudah sekitar lima bulan kami di rumah gubuk ini,” kata Sulastri.

Di malam hari, mereka hanya diterangi sebuah pelita, kebutuhan air bersih untuk dikonsumsi pun setiap harinya harus mengambil dari tetangga.

“Tidak ada listrik, hanya pelita yang digunakan kalau malam. Kalau kebutuhan air bersih kami ambil dari tetangga, tiket juga tidak ada nak,” ungkapnya.

Lebih jauh Sulastri menuturkan, suami tidak lagi mampu bekerja seperti dulu, yang menjadi buruh batu bata.

Sebab saat ini, Mareng hanya menggembala kambing milik pemilik lahan yang mereka tempati tinggal.

Sementara Sulastri tidak bisa berbuat banyak, dikarenakan kondisi tangannya yang sakit.

“Suami saya sekarang hanya menggembala kambing milik pemilik lahan yang saya tempati sekarang ini, dan hanya ini yang bisa kami lakukan untuk membalas karena sudah memberikan kami lahan untuk ditempati tinggal. Mau bantu suami tapi tangan saya sakit jadi tinggal dirumah saja jaga cucu,” ucapnya.

Sulastri mengaku pasrah dan tetap bersabar menjalani kehidupannya yang penuh dengan keterbatasan.

“Semoga saja ada yang bisa membantu kita nak, terutama kebutuhan sehari-hari, penerangan, dan kebutuhan air bersih,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini