Nama Baru, Modus Lama: Dugaan Mafia BBM Subsidi Kembali Beroperasi di Sulsel
PALOPO, TEKAPE.co – Praktik dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi kembali mengemuka di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sejumlah perusahaan transportir yang semestinya hanya memasok BBM non-subsidi diduga masih bebas menjalankan aktivitas ilegal, dengan modus yang semakin rapi dan terstruktur.
Sorotan kali ini mengarah ke PT Harmoni Solusi Energi, perusahaan yang terbilang baru dan disebut-sebut dimiliki oleh Asrul, warga Kota Palopo.
BACA JUGA: Diduga Alihkan Solar Subsidi ke Industri, Armada PT Harmoni Solusi Energi Jadi Sorotan
Perusahaan tersebut diduga menjadi “payung hukum” bagi sejumlah kendaraan transportir yang ditempeli atau didaftarkan secara tidak resmi untuk mengangkut BBM.
Bermodal badan hukum perseroan terbatas, Asrul selaku pemilik PT Harmoni Solusi Energi diduga menerima kendaraan-kendaraan transportir dengan mekanisme tertentu.
Setiap kendaraan disebut wajib menyetor sejumlah dana koordinasi agar bisa beroperasi di bawah bendera perusahaan tersebut.
Melalui skema penempelan kendaraan itu, BBM subsidi diduga dikumpulkan dari para pengepul dan pelansir di berbagai titik di wilayah hukum Polda Sulawesi Selatan.
BBM subsidi tersebut kemudian disedot dan dijual kembali sebagai BBM non-subsidi ke salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dugaan praktik ini menuai kecaman dari Dewan Pimpinan Pusat LSM Progress.
Ahmad, perwakilan DPP LSM Progress, menilai aktivitas tersebut bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga perampasan hak masyarakat kecil yang seharusnya menjadi sasaran utama kebijakan subsidi pemerintah.
“Praktik dugaan BBM ilegal ini jelas merugikan negara dan masyarakat. Kami melihatnya berlangsung secara sistematis dan terorganisir demi keuntungan segelintir pihak,” kata Ahmad, Jumat (26/12/2025).
Ia juga mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum, khususnya jajaran Polda Sulsel dan Polda Sulteng.
Menurutnya, aktivitas tersebut terkesan dibiarkan berlangsung terbuka di wilayah hukum masing-masing.
“Jika praktik seperti ini terus terjadi tanpa tindakan tegas, wajar publik mempertanyakan komitmen aparat dalam memberantas mafia BBM subsidi,” ujarnya.
LSM Progress mendesak kepolisian di Sulsel dan Sulteng segera melakukan penelusuran menyeluruh serta menindak tegas pemilik PT Harmoni Solusi Energi agar praktik penyelewengan BBM subsidi tidak terus berulang dan merugikan masyarakat luas.
“Kami mendesak aparat kepolisian segera bertindak dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” tegas Ahmad.
Berdasarkan penelusuran, Asrul sebelumnya juga disebut pernah menjalankan bisnis serupa melalui sejumlah perusahaan lain yang sempat menjadi perhatian publik akibat dugaan penyelewengan BBM.
Setelah perusahaan-perusahaan tersebut disorot, Asrul diduga kembali melanjutkan aktivitasnya dengan mendirikan PT Harmoni Solusi Energi sebagai modus baru untuk menjalankan praktik yang sama.(*)



Tinggalkan Balasan